Posts

Showing posts from March, 2013

Menunggu dan Rindu pada Manusia.

Image
Sepiring kue dan segelas es jeruk tak bisa mengobati jenuh dalam ke-menunggu-an. Saya lebih senang ada manusia yang menemani saya duduk di sini, bercengkrama.. Atau minimal sebuah buku. Buku masih bisa saya ajak bicara walau hanya di alam pikiran, tapi kue dan es tidak bisa saya ajak bicara... Lebih baik saya makan saja.. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Bersuara keras-keras

Tadi sedang asik bincang-bincang dengan suara keras sekali, itupun kami mesti dekat-dekat agar suara masing masing bisa terdengar. Sebabnya, kami bincang di samping pengeras suara yang sedang melantunkan nyanyian jaman baheula. Kalau pelan tak mungkin suara terdengar, kalau keras-keras rasanya serperti bicara jarak jauh walaupun duduk kami saling bersebelahan. Sedang asik bicara sana sini, tiba tiba pengeras suara mati, satu teman yang belum sadar kalau suasana mendadak hening masih saja bicara lantang, hmmm pengeras suaranya jadi pindah ke mulutnya hihihi.. Dan keadaan seperti ini (bersuara keras) kadang saya jumpai jika kawan menggunakan headphone (musik egois) ia akan bicara dengan suara lebih tinggi, di kiranya saya tak mendengar apa yang ia ucapkan. Telinga kita yang menipu atau kita tak sadar keadaan ya ? Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Selamat Kawan :)

Image
Hadir di acara akad nikah sudah seringkali, di sini (acara akad) saya merasa jadi orang berbudaya juga beragama. Sehari hari dengan kejenuhan tingkat dewa di sini lebur, kawan lama berkumpul, suasana lebur dalam ikatan janji. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

sampai segitunya di Sini :)

Image
    Kenapa harus berterima kasih ya? Bukan itu sudah kewajiban kita semua.. Oh sebenarnya sih sindiran kali ya?

Harga sebotol Coca Cola

Image
Air, Allah menyediakan begitu banyak air di bumi, gratis. Asal kita mau berusaha mendapatkannya, seiring waktu manusia bertambah, air mengeruh, tak gratis lagi. Butuh biaya membersihkan air. Lalu apa wajar sebotol air berwarna dibanderol 3.950 rupiah dengan isi bersih 445 ml ?. Atau mungkin harga mahal hanya untuk menutupi biaya Iklan dan pamer gengsi ? Entahlah. Minum air putih di rumah sendiri lebih sehat dan kebersihannya kita yang menjamin

Jam Tangan Baru

Belum lama saya membeli jam tangan yang ada petunjuk tanggalnya, tapi angka tanggalnya tidak juga berubah padahal sudah lewat pukul 12 malam, terpaksa saya putar sendiri sesaat setelah bangun tidur. 'Mungkin besok berubah' ucap dalam hati, tapi di hari kedua, setelah pukul 12 malam, tanggalnya masih tidak juga berubah? .. Apa Ada yang rusak?, memang bergaransi, tapi tak nyaman kembali ke toko cuma bilang tanggalnya ndak berubah, kalau saya tidak kembali ke toko, konsekuensinya saya mesti memutar tanggalnya secara manual?. Coba saya tunggal esok bisa jadi besok sudah betul (harapan kosong). Esoknya... Setelah lewat pukul 12 malam petunjuk tanggal masih tidak berubah, hmmm... saya biarkan saja, nanti ke kembali ke toko kalau begitu.. pukul 06.05 pagi saya lihat tanggalnya berubah.. Horeee, tahunya si tanggal baru berubah tiap pukul 6 pagi. Mengapa pukul 6 pagi yang di pilih si produsen jam tangan ini?. Atau mungkin sebetulnya pukul 6 petang, karena dalam

Pengisi Bensin

Setelah menempuh perjalanan Jakarta Timur - Tangerang saya baru 'ngeh' kalau jarum penunjuk bensin sudah tak bisa turun lagi..mungkin hanya tersisa beberapa sendok teh bensin di dalam tangki. Di dekat pertigaan kebon besar tangerang saya ada sebuah pom, lantas saya pun berniat mengisi bensin, syukurlah karena malam hari jadinya tidak antri. Petugas pengisi bensinnya laki-laki, matanya merah, terlihat rasa kantuk yang tak bisa ia tutup-tutupi, bahkan saat ia sedang mengisi bensin, matanya terpejam berkali-kali, yang pasti Ia butuh istirahat. "Shift berapa bang?" Tanya saya, karena tak ada yang antri setelah saya, saya tak canggung bertanya. "Shift 3, nanti pulang jam tujuh pagi" jawabnya Saya melirik jam tangan, sekarang baru jam sepuluh malam. "Kayaknya si abang nagntuk banget"... Ujar saya basa basi.. "Iya betul, tapi nanti ada giliran waktu tidur, kira kira 3 jam". "Syukur deh kalau g

lampah teng radinan

Gusti, mugi diparingi mantun mbakyu Sampun ngantos angin ngala Nempel dateng niku panjenengan Bersemilah suket selamine dinten Kangge nuju panggenan sinau, aamiin. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Nasib jadi Kasir

Saya pernah belanja di toko, bayar dengan uang tunai, saat kembalian si kasir malah memberi saya permen sebagai pengganti uang kecil (Dibawah 500 rupiah). Hehe, kadang ada pembeli yang tidak mau uangnya diganti permen, memang itu hak pembeli. Moso mesti jadi permen, kalau si pembeli suka permen, kalau tidak?, atau juga karena uang receh itu cukup berharga untuk daftar internetan :D, seperti iklan axis baru baru ini, menampilkan adegan : pembeli tak mau menerima uang kembalian dalam bentuk permen, si penjual kemudian memberinya uang 500 rupiah (tidak jadi memberi permen). Lalu muncul tulisan : "Sekarang 500 rupiah aja udah bisa internetan". Itu versi tifi, versi kasir beda lagi, dulu saya pernah jadi kasir, beruntung toko tempat saya bekerja tak menyediakan permen sebagai ganti uang receh. Lalu? Tersedia uang receh tapi dalam jumlah sedikit, masalah akan timbul saat saya tak memiliki persediaan uang receh untuk kembalian, menukar uang pun percuma, karena senior kasir m

Ajaran sang guru..

malam ini, sang guru mengatakan padaku : 'Cemburu, ini watak yang juga menjadi suku cadang dari cinta dan keindahan. Namun syariatnya ia harus diletakkan pada konteks yang tepat. Hanya karena punya sepeda, saya lantas mangkel dan mangkel dan cemburu pada setiap orang yang memiliki mobil. Sambil makan di warung pinggir jalan tak usah kita hardik mereka yang duduk di kursi mengilap sebuah restoran'... Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Lagi Lagi Cinta

Kemarin pagi saat buka kompasiana.com saya banyak menemukan artikel tentang cinta yang bertebaran rubrik humaniora, kesehatan juga catatan harian. Temanya beragam, mulai dari bahaya cinta (cinta kok bahaya?), maksiat cinta (kasian cinta jadi kambing hitam hihi), cinta yang membutakan hati, sampai panci (perkosaan atas nama cinta), yang terakhir menarik menurut saya untuk diulas. Perkosaan? Yups.. Begitulah, pemerkosa kini tidak identik lagi dengan tampang bewok, badan kekar, dan wajah sangar. Pacar pun bisa jadi pemerkosa? Halaahhh. Tapi bukan dengan cara kasar, caranya halus, tertata, rapi, hehe emangnya baju.., begitulah, miris saat baca statistik angka pelajar wanita yang sudah tidak lagi pure lumayan banyak.. Bahkan saya lupa di kota mana (contoh pembaca kurang teliti) kira-kira 96% mahasiswi (kok angka dikira2?), tapi saya memang benar benar membacanya dari jurnal ilmiah, mereka telah melakukan hubungan badan di luar nikah :( Dan perkosaan ini (atas nama cinta) s

Satu Saf Setengah

    Ufuk baru saja terbelah sinar putih melesat cepat mencakrawala... kemudian hilang berganti azan    Satu saf setengah, belum juga lebih Dengan barisan setengah baya, juga lordosis  Bermata sayu menguap-nguap saat mengingat-Mu, kepala sesekali jatuh Mengantuk, takluk pada kehendak diri Sebegitukah lupa kami pada-Mu Hingga jika ada kepastian kubur mendekat Buru-buru kami bermanja Berbaik-baik, takut pada himpitan rumah kami nanti Padahal kami mengerti  akan kau panggil pulang kapan saja Hapunteun Gusti, bilih kantos gaduh kepalepatan :(

Kemana Permisi-mu?

  Belum lama ini sepupu bari kembali ke tanah air setelah lima tahun belajar di Luar Negeri, ia membawa wawasan baru, pemikiran baru juga pengalaman baru, tapi ia masih saja yang lama dengan kesehajaannya. kami kerap berdiskusi mengenai pendidikan di sini dan di tempat ia menyerap ilmu, dan akhirnya sampai pada pembicaraan tentang perbedaan keadaan dan budaya  yang ia dapati di kampung halaman setelah 5 tahun hidup di negeri orang.    Ia berpendapat kalau bangunan tak banyak berubah namun ada perbedaan yang begitu kentara yang ia rasakan antara sekarang dan lima tahun lalu, sekarang jarang sekali orang mengucapkan permisi saat melintasi jalan dan gang yang kebetulan di jalan atau gang itu sedang ada orang berkumpul. mereka bagai kedebong pisang yang lewat begitu saja tanpa ada basa basi dan sopan santun permisi, slonong  boy, tak mengindahkan orang lain. ada pergeseran nilai budaya yang menyebabkan  perubahan sosial dengan ciri saat permisi dianggap bukan sebagai tolak ukur kesopan

Potongan bingkai dalam kelas

Tadi di kelas kami membahas mata kuliah teologi, bab Cinta pada Tuhan. Sebelum masuk lebih jauh dalam pelajaran, pak Dosen meminta pendapat mengenai hakikat cinta, hihihi ada ada saja. Banyak sekali yang mengangkat tangan, terakhir saya mencoba berpendapat, tangan kanan saya angkat : 'Ya cakra, silahkan' Sambut Pak Dosen.. 'Makna cinta akan berbeda bagi tiap insan, hmm...cinta itu menjaga yang dicinta dengan sepenuh hati, tak merusak perasaan atau kehormatannya, juga indah, jika tidak indah bukan cinta, jika ada tangis, sedih, lunta bisa jadi cinta, karena dalam tangis, sedih, lunta, geram, sampai kangen pun memiliki esensi cinta di dalamnya' Dalam hati saya bertanya, 'apa cinta harus memiliki?' Bagaimana bisa menjaga kalau memiliki pun tidak, sedang Tuhan, bagaimana dapat mencintainya kalau kita tak pernah memiliki-Nya?, sederhana, kita telah menjadi milik-Nya, tanpa memilikiNya kita sudah miliknya. Tapi apa kita bisa memiliki yang bukan m

Jenuh

Pernah merasa jenuh? Ini yang sekarang saya alami, merasa jenuh untuk menulis, apa yang mesti saya tulis? Tentang apa?, atau pernah saya berpikir lebih baik saya fokus menulis di buku harian saja. Tak perlu repot-repot menulis di Blog. Perasaan seperti yang kadang menjadi alasan pembenaran untuk berhenti saja menulis di Blog. Selama masih gratis dan ada akses sinyal, rasanya tak ada alasan untuk tidak menulis di sini :)

Membumi

Kutundukan wajahku Berpaling dari luasnya cakrawala Dari taburan gemintang, Indahnya tata surya. Karena di bumi kudapati indahnya Bunga bunga Aku membumi Menanggalkan kelangitanku Mencintai warna warni Mencintai kuning biru Aku membumi

Puisi kedua

Kau tercipta terkapar lunglai cakra Seperti yang lainnya lemah, Kini kau ingin menggapai langit Kebiruan tertempa cahaya kuning matahari Hihi, menjilat sikumu kau tak mampu Membumilah, kembalilah pada tuhanmu Sedang kau tahu, kakimu tak pernah lepas Dari tanah, lambang kerendahanmu Kau terlalu sibuk dengan kejasmanianmu Yang bau tanah, berpanu, beradaki Sedang rohanimu kau biarkan fakir Berjalanlah kembali beriringan ...

Puisi pertama

Kau terlalu rewel cakra Tangismu terjarak oleh kebudayaan Juga rekasa irodatunnas Kau kira hidupmu mau enak enak saja? Tidak!, hidupmu mesti seperti tangis bayi Ada padanya Jaminan haq dan hubnya. Irodatullah dan keinginanmu Hanya dia yang tahu Kau hanya menjalani Menjalani cakra Kau buta masa depan walau sejumput rumput Kau mesti telanjang Tidak banyak embel-embel hidup Kau mesti ndlosor ke keinginan awalmu Untuk apa kamu di sini Di beri kesempatan berkenalan Lalu jatuh Lalu cinta, cinta? Kau jatuh cinta? Kau pikir lagi cakra, Kadang kau selalu menengadah ke langit Padahal kakimu tak beralas --------... Ya, Aku tak beralas Aku telanjang, Tapi tak bolehkah ku menatap langit _____... Kau terlalu rewel cakra, Kau egois! Kau tidak lebih hebat dari langit yang ditinggikanNya. Menunduklah, lihat kakimu yang berpanu tak beralas. ____ ... Tapi, bukankah itu sama seperti semua karyanya? Telanjang dengan kelemahan, Menangis tersedu, mencari-cari

Seni Tak pernah kering

Image
     Kemarin sore saya melihat perlombaan menghias ayat suci Al-qur'an, ada kategori mushaf, dekorasi, juga naskah.. Semuanya menghias ayat qur'an. Dengan warna dan kehalusan tulisan. Indah, saya hanya bisa menikmati tanpa bisa membuatnya :)..     Seni takkan pernah kering, keindahan tak akan pernah habis digali, seperti manusia, dari sekian banyak mushaf, dekorasi, atau naskah indah telah dibuat, tidak ada satupun yang sama, semua punya karakter masing - masing. Puisi, lirik, sajak, pantun.. Semua takkan pernah kering.

Hari ini.

Hari ini sama seperti kemarin, matahari terbit, merangkak naik, turun kembali dan terbenam, jam pun demikian, masih berputar di angka yang sama, juga air mengalir ke kerendahan, juga angin, juga bumi masih berputar seperti kemarin hari. Yang tak sama adalah kejadian, kejadian kemarin tak sama dengan hari ini, yang tak sama adalah perasaan, perasaan kemarin tak sama dengan hari ini, yang tak sama adalah kerinduan, kerinduan kemarin tak sama dengan hari ini. Kejadian hari ini membuat perasaanku teraduk, teraduknya perasaanku membuatku makin rindu pada campuran warna kuning hijau, sehat selalu kau di sana. Biar apa kata mereka tentangku, karena aku tak mau jatuh lagi, kau kuning biru, kau membuat hari hari ini lebih semarak.. Kau yang membuat matahari, jam, air, angin, dan putaran bumi serasa tak sama untukku :) Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Benci itu pilihan

Pernah dibenci? pasti. Bagaimana kalau dibenci satu orang? Tak apa Dua orang? Hmm tak apa Tiga orang? Lumayan Empat orang? Cukup banyak Lima orang? Hihihi banyak juga Kalau bencinya disimpan kita tak akan tahu, Kalau diungkapkan? Pengalaman saya seperti itu Satu juta orang benci? Tak apa Kosong adalah isi, Isi adalah kosong, Benci pun baik, Yang buruk itu kalau saya membenci Membenci bukan berarti lawan kata cinta Benci hidup didunianya sendiri. Benci itu aneh, Bisa jadi saya tidak tahu kalau saya benci Pada akhirnya apa itu benci Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Komik "Bersabdalah Zarathustra" bukan untuk anak-anak.

Image
Bersabdalah Zarathustra Nietzsche      Di kelas, seorang teman meminjami sebuah komik terbitan elex media komputindo , dari judulnya rasanya komik itu menarik, tapi seusai dibaca, hmm yang ada bukan menarik, tapi komik ini bisa menuai kritik. Komik ini secara tersurat menusuk perasaan pihak gereja, pendeta dilabel sebagai pengemis, tidak ada konflik pembelaan untuk pihak gereja, selain itu komik ini tak layak dibaca anak-anak karena ada adegan pembenaran Bunuh diri. Kegamangan hati, juga mendogma ketiadaan Tuhan dan pada akhirnya Menuhankan diri sendiri.    komik ini Diadaptasi dari novel filosofi Thus Spoke Zarathustra karya Friedrich Nietzsche yang berkebangsaan Jerman , ia adalah seorang filsuf yang membunuh Tuhan dengan beranggapan bahwa Tuhan sudah mati!, memang Nietszche sang filsuf hidup di tengah hegemoni gereja dan menanyakan eksistensi Tuhan, mungkin karena saat ia hidup pihak gereja tak memberikan pencerahan pada masyarakat eropa, yang ada hanya pengekan

Penebar paku di Jakarta

Image
Tadi saat berangkat kuliah dan melintas sebelum perempatan Fatmawati, Jakarta Selatan, saya sedikit bertanya-tanya saat melihat dua orang pengendara motor menepi dan turun memunguti sesuatu yang seakan berceceran di pinggiran Jalan. Saat melewati pelan di dekat mereka saya baru tahu kalau dua orang ini tengah memunguti paku berukuran -/+ 4cm. Syukurlah dua orang ini peduli membagi waktunya untuk kebaikan orang lain, semoga perbuatannya diganjar dengan sebaik ganjaran. peneb ar p aku di J ak art a sumber g amb ar : komp asi an a.com Fenomena seperti ini (sebar paku di jalanan) sudah seringkali ditayangkan di televisi, koran dan berbagai media lainnya, tapi tetap saja sampai detik ini sebar paku masih sering terjadi, bahkan saya pernah melihat di sebuah berita, ada komunitas yang menjadi sukarelawan untuk memunguti paku di pinggir jalan, dalam seminggu paku yang mereka kumpulkan bisa mencapai 12kg, banyak banget... Apalagi tujuannya kalau bukan untuk membuat ban sepeda motor/

Sepenggal doa malam

  Malam, berkidunglah untuk seseorang yang tengah belajar   Malam, tembang-mu mampu membangkitkan kebahagiaan   Semangatnya, bahagianya,   Malam, bulan ini ia berumur genap   Jaga ia agar tetap sehat   bertembang, berkidung dan bersyairlah   do'a do'a semoga menjadi tameng untuk kesehatannya   Untuk senyumnya, tawa, dan keriangannya   Jaga ia, jaga hatinya agar tetap gembira   dan sekalipun sedih, itu sedih karenaMu   jaga ia   Agar tetap sehat selalu

Toko Bunga Artifisial

Image
   Di mana toko yang menjual aneka bunga dan pohon artifisial (Tiruan) di Kota Tangerang?    Kita bisa beli pot berisi pohon atau vas bunga artifisial  di sebuah toko di Jl. TMP Taruna No. 114.                                                   ________________________ Toko Bunga Artifisial Di Kota Tangerang    Beberapa hari lalu saya salah masuk toko (toko yang baru saya sebutkan), niatnya mencari bunga sungguhan, taunya malah masuk toko yang menjual pohon dan bunga tiruan, saya kira toko ini juga menjual bunga beneran, tapi semua yang dijual terbuat dari plastik, kecuali ranting dan batang pohon yang terbuat dari kayu kering.   Indah memang, tapi seindah-indahnya pohon dan bunga tiruan tidak sama dengan pohon yang punya daun & bunga nyata. Bunga sungguhan memiliki keindahan yang tidak dibuat-buat (non artifisial) warna yang indah   serta keharuman menawan. tapi sayang tidak bertahan lama seperti bunga tiruan, juga perlu perhatian

Disambiguitas Lirik Dewa 19

Image
      Syair yang membahas cinta memang tak pernah kering, karena itulah cinta... semua orang bebas berpendapat mengenai cinta, termasuk para pujangga, penyair. Selain puisi kahlil gibran, Mas sapardi Djoko damono, ada satu puisi yang indah maknanya, "Kangen" dari dewa 19, saya tidak lantas mengerti kepada siapakah kangen dalam puisi itu dituju, entah pada Tuhan atau pada ciptaan-Nya  *Ralat : (Ku ingin pulang ) yang betul Ku akan pulang

Gali Tutup Lubang Pinggir Jalan

   Saat melewati jalan di Tangerang maupun Jakarta saya sering melihat penggalian trotoar atau bahu jalan untuk menambahkan kabel fiber optik atau kabel lainnya, kalau trotoar yang digali itu tidak terlalu berdampak pada kelancaran lalu lintas, tapi kalau sudah bahu jalan yang digali dengan menggali sebagian aspal, ini sangat mengganggu kelancaran berkendara. kalau sekali dua kali tidak masalah, tapi ini terjadi berkali kali. kadang setelah penggalian tidak cepat ditutup kembali, atau setelah ditutup, pinggir jalan menjadi tidak rata.  Lantas mesti bagaimana?     Saya sering melihat film film Eropa atau Amerika, terkadang film itu mengambil latar lorong besar di bawah tanah, di lorong itu banyak sekali kabel dan selang selang air. andai saja di jakarta & Tangerang ada lorong seperti  dalam film, sehingga jika ada penambahan dan kerusakan kabel tidak mesti gali tutup lubang.

Dosen Yang Hidup di Dunianya Sendiri

Ada seorang dosen yang setiap kali masuk kelas, langsung membuka buku, menjelaskan materi, sesekali bertanya apakah muridnya sudah faham atau belum, jika tidak ada yang bertanya beliau melanjutkan penjelasannya, seakan ia menjelaskan untuk dirinya sendiri, hidup dalam dunianya. Sedangkan murid muridnya hidup di dunia lain, ngga ada ikatan perasaan kalau kita sedang membahas pelajaran. Akhirnya murid ya murid, dosen ya dosen. Saya pernah sekedar berbasa basi, meminta sang dosen menjelaskan dengan mencatat contoh contoh penting di whiteboard agar mata kami terfokus pada satu hal, tapi sayang Ia bilang kalau semua contoh sudah ada dibuku. Ada keinginan, bagaimana kalau sang dosen sedikit keluar dari materi yaa biar ndak jenuh juga, cerita cerita apa kek (hihi kayak anak sd, paling suka pelajaran cerita), kebetulan ia berkewarganeraan Yordania, nah kan pelajaran akan lebih menarik kalau diseling humor, cerita, atau apalah itu asal jangan dari start sampai finish, yang dijelaska

Sore Hari di Bantaran Cisadane

Matahari telah condong ke barat, sinar sore yang menyilaukan menerpa riak sungai Cisadane, air memantul-mantulkan warna keemasan. Aku duduk sendiri di sebuah bangku di pinggir sungai, menunggu seseorang, ya kulebih menikmati menunggu daripada indah pantulan sinar yang kupandangi, menunggu seorang pujaan hati. Seseorang mucul di antara keramaian, berbaju hijau selaras dengan kerudung yang ia kenakan, Aku menghampirinya, kemudian mencari-cari tempat duduk untuk kami bicara, ada bangku panjang kosong, kupilih. Kami duduk, bicara... Ada sekat-sekat waktu, antara Aku dan Dia, apa yang mesti aku katakan? Sedang hati ini masygul karenanya ...

Hati, terimalah Aku, aku ini biasa..

Aku manusia biasa Yang akan mencintai manusia biasa Tanah diseberang jalan sana Di sana ada manusia biasa Aku manusia biasa, aku biasa Ya aku manusia biasa Biasa.. Aku biasa biasa Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Tas anak sekolah dasar besar besar

Image
Rajeg, Kab Tangerang... Matahari hari ini bersinar terang, langit bersih, sesekali kawanan awan kecil tipis berjalan beriringan. Kanan kiri jalan sawah terbentang luas, saya lihat beberapa anak-anak kecil baru pulang sekolah, imut imut sekali, berjalan beriringan dipinggir jalan, kira kira mereka baru kelas 3 atau 4, tapi tas yang mereka gunakan besar-besar.. Hihi, apa tak berat ya? Bahkan badan dan tasnya hampir sama besar, terlihat tas itu begitu berat. Hmm.. Apa buku buku yang ada dalam tas itu mereka baca atau hanya dibawa bawa, entahlah... Teringat masa-masa Sekolah Dasar dulu, kadang saya hanya membawa sebuah buku tulis, itupun saya selipkan dicelana bagian depan, menempel diperut yang tertutup baju putih bercelana merah. Indahnya. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Aku terlalu rindu

Wahai pemilik cinta dan sayang Malam, ini gemuruh guntur memenuhi ruang Ada apa dengan pena takdir-Mu Wahai pemilik cinta dan sayang Jaga hatinya Jaga cintanya Jadikanlah Aku yang dipilihnya Wahai pemilik cinta dan sayang Moga ia mampu mengungkapkan isi hatinya Wahai pemilik cinta dan sayang Semoga seluruh hambamu tahu Apa itu sakit hati Sakit hati tak berurusan dengan asam garam Wahai pemilik cinta dan sayang Maafkanlah kami Maafkan kami Maaf Maaf Ma....af Aku terlalu rindu.. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

"Pembangunan Kelenteng" Mengapa Dilarang?

  Di Tangerang, tepatnya di Kampung baru, kecamatan Karawaci, ada sebuah lahan kosong dipinggir jalan,  di tengah lahan kosong itu sebuah plang dan berisi tulisan yang kurang lebih seperti ini :                  "di tempat ini akan dibangun kelenteng dan sekolah"    Saya sudah melihat tulisan itu beberapa bulan lalu, dan minggu kemarin saya bersama kawan melintasi jalan yang sama melihat lahan kosong itu masih sama, belum dibangun apa-apa, yang ada hanya semak belukar tumbuh makin meninggi.    saya tanya kawan saya " mengapa masih belum juga dibangun? apa etnis tionghoa yang cukup banyak di daerah ini kehabisan dana untuk membuat kelenteng?".    "Masyarakat Muslim di sini banyak yang melarang pembuatan kelenteng" . jawabnya  Dalam hati saya bertanya-tanya, mengapa sampai dilarang? lalu di mana mereka akan beribadah jika pembangunan rumah ibadah ditolak masyarakat? mengapa masyarakat melarang, bahkan yang melarang  kebanyakan mereka beragama Isl

Hanya untuk kita

Mari dik, kita simpan rindu ini di kedalaman palung hati kita Sekarang kita masih mengandai-andai, berharap Belum sampai pada tingkat kepastian Kepastian untuk kita menyatukan hati dalam sebuah ikatan Kita masih berjalan di jalan yang berbeda Biarlah kita tempuh jalan kita masing-masing Berharap di ujung waktu ada persimpangan Di sana kita akan bertemu pada satu waktu Mari dik kita simpan rindu ini dalam-dalam, Kita sembunyikan hanya untuk kita Untuk kita. Selamat berkuliah :)

Se- sore di Festival Tangerang Bersih.

Image
Masyarakat cukup antusias :) Tahun 2008, tangerang mendapat predikat Kota Terkotor di Propinsi Banten, Hanya berselang tiga tahun kemudian di masa pimpinan H. Wahidin Halim tangerang menjadi satu satunya Kota di propinsi Banten yang mendapat adipura dari presiden RI susilo bambang yudhoyono. Penampilan tari saman, sayang fotonya gelap :( Lalu. Hehe.. Lalu sore ini saya baru saja melihat acara pembukaan Festival Tangerang Bersih yang mengambil Lokasi Bantaran sungai Cisadane, ini adalah acara perdana, tapi warga cukup antusis hadir di acara ini. Barongsai tampil pertama di acara pembukaan, oh ya, Tangerang punya banyak warga bertnis tionghoa, setelah barongsai menunjukkan kelihaian pembukaan berlanjut dengan tarian saman. Acara yang berlangsung dari 2-10 maret 2013 ini memiliki banyak stand, dari sekian banyak stand yang cukup menarik perhatian adalah stand anak langit, sebuah komunitas kreatif dan edukatif, saya melihat ada patung berbalut bekas sampah plastik, on

Tak punya Uang..

Pukul 22.30 jalan Jakarta masih dipenuhi sisa sisa kendaraan yang kelelahan, saya mengendarai motor yang membelah jalan raya... Bensin hampir surut, di depan ada pom bensin, setelah sampai dan mengisi saya melanjutkan perjalanan, ... Ternyata bukan motor saya saja yang lapar, Saya lupa kalau saya juga lapar :D, mungkin penganan pinggir bisa membantu...setelah melambatkan motor sambil berjalan rapat-rapat di bahu kiri jalan, saya baru ingat kalau uang untuk beli bensin adalah uang terakhir, penasaran, saya rogoh saku celana, berharap ada uang tersisa, Alhamdulilah ternyata ada, namun saya tak membeli makanan dengan uang itu, tapi saya menghayal andai saya kembali ke tahun 70-an bersama sisa uang yang saya punya malam ini, saya tak akan merasa sesulit sekarang, uang itu hanya Rp 200, mungkin cukup untuk beli permen nano-nano satu butir... Lebih baik mencoba memakan sisa tenaga batre hp malam ini dengan posting di Blog :).. Salam malam. Sent from

Jakarta pagi Hari

Awal Maret. Ada dua lokasi jalan Jakarta yang jadi favorit saya di pagi hari pukul 6.15. Pertama Jalan daan mogot menuju Barat sebelum perempatan flyover cengkareng, kedua masih di jalan sama arah barat sebelum jembatan Gantung, jakbar. Pasalnya, setiap akhir februari dan awal maret, matahari terbit Tepat seperti Di ujung jalan, saya seakan menuju matahari.... Sinar jingga kekuningan, terhampar sepanjang memandang barat, baliho-baliho terlihat hitam, gedung-gedung, motor dan mobil di hadapan menjadi seperti bayang-bayang, arah pandang merosot kira kira jadi 100 meter ke depan, karena lebih dari itu tak terlihat karena kalah dengan sinar mentari yang hangat tak menyengat... Sayang tak ada kesempatan untuk memotret, kalau dipotret pasti bagus, lagipula kameranya ngga ada, karena kalau pakai kamera hp membuat sesuatu yang mestinya bagus terlihat jelek hihihi, (tergantung hp nya siih :D ) Saya membuka kaca helm, agar jalan sedikit lebih terlihat, mengij