Posts

Saya baru tahu kalau Surya kencana itu Dingin sekali

Semua bermula saat istri beliin saya sepatu hiking, katanya buat naik gunung,,  ngga lama berselang, datanglah tas, tenda, dan peralatan mendaki gunung,  dan yang di rencanakan akhirnya terwujud Dari tangerang ke Cianjur tanggal 9 sept 2024 malam hari pukul 22.00 saya dan istri melaju ke arah cipanas, cianjur. nyimas dan kirana nginep di rumah nenek. masuk gerbang tol buaran, bergabung di jagorawi lalu keluar di pintu tol bogor arah puncak dan bandung.  sampai basecamp pukul 00.30, semua istri yang atur mulai dari pendaftaran hingga cari porter. karena saya awam dan belum faham betul naik gunung, ini kali pertam saya naik gunung, sebelumnya cuma bukit bukit seperti munara, ciung, paniisan, dan juga pulosari.  sampai di basecamp ternyata udara beda banget sama di rumah, kalau di rumah pakai ac untuk dinginin ruangan, di Basecamp Gepangku saya mesti pakai jaket dan sarung kaki supaya ngga kedinginan, hanya 2,5 jam dari Tangerang, udara begitu beda terasa.  Jalan dan terus Jalan dari bas

Distraksi yang semakin menjadi jadi

 Belakangan ini saya senang sekali melihat reel instagram dan short di youtube, video videonya sangat menarik dan membuat betah untuk terus menggeser ke video lainnya. tapi masalahnya seringkali waktu terbuang sia sia untuk memenuhi rasa penasaran melihat video video unik dan menarik.  Terkadang 30 menit terlewat begitu saja tanpa ada informasi baru yang di dapat atau manfaat lain sebagai kompensasi waktu yang hilang selain tentu saja kesenangan sesaat yang menjadi candu saat melihat short dan reel.  Pengalih perhatian yang begitu masif , terstruktur, menarik dan sangat persuasif di tambah aplikasi video pendek ini memiliki dana yang luar biasa besar dalam mempelajari sifat dan kebiasaan manusia, dengan mudah kita lupa kalau semua yang kita alami ini memang di harapkan oleh para pengembang. menghabiskan waktu sebanyak mungkin untuk menatap layar hp membuka aplikasi yang saling bersaing merebut perhatian saya.  Rasa bosan yang tak akan pernah hilang menjadi faktor pendorong saya untuk m

Konsumerisme, pendorong Ajaib untuk peningkatan Ekonomi Modern.

 Belum lama ini saya baru aja nyelesain Baca buku Happy Moneynya Ken Honda, dalam buku itu Ken berujar kalau ada sebagian orang yang merasa bangga karena sudah rajin belanja dan membeli hal hal baru, karena ia berpikir dengan berbuat demikian ia sudah membantu bergeraknya roda perekonomian dan tidak membuat negara runtuh.  Dalam ekonomi makro, tingkat konsumsi yang tinggi menunjukan pendapatan perkapita yang baik, makin banyak orang belanja, makin bagus perekonomian negara, tapi ini untuk kelas negara, bagaimana dengan pribadi ? hehe, tentunya makin banyak belanja makin banyak uang yang di perlukan.  Sialnya, Sejak era industri, para petani banyak yang pindah ke pabrik, produk menjadi begitu berlimpah, skala pembuatan masif setiap hari di pabrik-pabrik mengharuskan agar produk yang dibuat habis terjual. mulailah berbagai macam metode pemasaran bermunculan, teknik teknik persuasi menjadi marak di gunakan guna mempengaruhi masyarakat agar membeli lebih banyak.  Jika kita melintasi waktu

Era digital, Makin asik dan seru untuk berjudi

Beberapa kali saya bersinggungan dengan pengalaman orang lain yang terlilit hutang lantaran nafsu berjudi yang tak pernah henti.  dengan modal Hp dan quota internet, kini berjudi semakin mudah dan taruhannya makin murah ( sepertinya ).  tahun lalu, saudara dari saudara saya menjual sebidang tanah orang tuanya guna menutup hutang pinjol yang terus menggunung. boncos, uang hilang, harta melayang.  bukan berarti main slot atau judi online lainnya tak seru, seru sekali, sekalipun sudah tahu kemenangan ada di tangan bandar, tapi tetap saja tak mau lepas.... yang lebih seram lagi, bukan untungnya yang jadi harapan, tapi kalau sampai memencet tombolnya jadi pemuas hasrat lagi dan lagi , berharap muncul apa yang di harapkan.  dari efek kebiasaan yang di timbulkan oleh perasaan mengidam, dan permainan psikologi manusia, para pengusaha judi online sangat memanfaatkan efek mengidam yang di timbulkan oleh judi online,  layaknya seekor monyet yang jika memencet tombol berwarna hijau ia akan sedikit

Sekilas tentang The Millionaire Next Door

Andai saja Thomas J. Stanley hidup jaman ini dan melihat betapa teknik marketing secara terus menerus di perbaharui dengan metode yang semakin canggih, saya tidak tahu bagaimana tanggapannya... tahun itu 1995, media periklanan hanya terfokus pada 3 hal, reklame, tv dan radio, jadi saat tidak bersentuhan dengan 3 media itu kecil kemungkinan seseorang terpapar iklan bujuk rayu untuk membeli sesuatu. namun demikian manusia saat itu mampu membelanjakan uang lebih besar dari pendapatannya karena terpapar iklan dan rayuan gaya hidup yang kian naik, membeli apa yang sebetulnya mereka tak butuh, dengan uang yang tak dimiliki ( kredit ) untuk mengesankan orang lain yang sesungguhnya tak peduli. Lalu bagaimana dengan saat ini ? saat setiap kita menukar perhatian kita dengan iklan yang terus mendesak tampil di gadget kita, hampir kebanyakan dari kita tak bisa lepas dari gawai internet, instagram, facebook, bahkan whatsapp kita menyematkan bar status untuk dilihat dan melihat apa yang sedang orang

Hobi baru kita : Menukar waktu tak ternilai untuk kesenangan sesaat

minimalis digital, setelah membaca buku digital minimalism karya dari carl newport, saya agak tertegun sejenak. karena betapa masif dan intens nya saya dalam menggunakan gawai internet, balas whatsapp , reel instagram bahkan ada kebiasaan baru yang menurut saya sulit di hilangkan yaitu nonton review film saat makan malam. walaupun saat sarapan saya mendengarkan podcast gita wirjawan maupun monolog dari guru gembul, tetap saja tidak bisa jadi pemaafan karena melihat review film saat malam. gawai sepertinya sudah melekat dalam keseharian dan sulit di tinggalkan. ini bukan karena kita tak bisa, dalam bukunya carl newport mengungkapkan semua mulai berubah saat tombol "like" tercipta oleh justin rosenstein pada 2007. interaksi dengan dunia maya semakin kuat karena kini tiap orang yang membuat posting menunggu like dan kecanduan untuk mendapatkan like. kini semua telah berubah secara exponensial ke arah yang belum di bayangkan sebelumnya, potensi aplikasi dan teknik merayu semakin

Google map makin pintar atau kita yang tak pernah hafal

Dulu, saat google map belum secanggih saat ini , kira kira tahun 2011, saya masih menggunakan peta kertas jabodetabek untuk melacak alamat kiriman produk perangkap nyamuk yang saya jual via kaskus dan tokobagus, kini berubah menjadi olx. karena peta yang saya gunakan manual, mau tak mau menghafal pengkolan dan juga nama jalan yang ada, sebab ngga praktis kalau tiap masuk area baru buka peta lagi yang ukurannya segede gaban. Pernah satu waktu saya mendapat pesanan dari jakarta timur, karena saya juga menawarkan pilihan jasa kirim pribadi untuk wilayah jakarta tangeran dengan pembayaran saat barang di terima, banyak customer memilih opsi ini ketimbang bayar dulu lalu kirim via JNE atau TIKI, layanan kurir yang saat ini mempermudah seperti anteraja, si cepat, lalamove, grab gojek belum ada saat itu. Karena kebiasaan kirim barang, sedikit demi sedikit saya mulai menghafal jalan, tembusan jalan dan juga selalu mengingat mesti belok di pengkolan keberapa atau di jalan apa, papan petunjuk a