Sepeda-sepeda (Untuk adikku tercinta)

berputar tanpa suara
melintas jalan bersih di pagi hari
beramai-ramai
semakin siang semakin ramai
sesekali mereka bertabrakan
tak ada rasa marah atau dendam
malah mereka berbagi senyum
saling meminta maaf

oh indah sekali
sebuah prototipe desa bersahaja
kring kring permisi permisi
terdengar di sana sini
terdapat keranjang di bagian depan
buku dan kamus berdesakan
mencari tempat ternyaman

ha ha
baru kali ini ku lihat
banyak sekali sepeda ...
hampir semua siswa sekolah
dasar sampai menengah
mereka memilikinya
beriringan jalan bersamaan di pagi hari
pemandangan indah tersendiri

jauh dari polusi udara dan suara

yang kuingat hanyalah
seorang anak SD saat mengayuh semangat
sepeda mungil miliknya
peluh indahnya memantulkan sinar sang surya
mengalir dari pipi mungil dan tembab
lucu sekali,
sepatu
rok merah dan kemeja putih yang tak baru lagi
melekat serasi dengan sepeda mungilnya
ku panggil " dik !"
ah ternyata panggilanku disambut senyum simpul
ia pun berhenti
kutahu kemudian ia kelas 3 sd
anak pemilik warung dekat rumahku

" oh iya ... dia baru kelas tiga,
bulan bsok naik kelas 4.,
nilainya bagus bagus loh mas dibanding tahun kemarin
apalagi perlajaran agamanya.."
jawab si ibu pemilik warung dengan semangat
saat kusebut-sebut anaknya.

esoknya kulihat anak itu begitu gembira saat mengayuh sepeda
gempal dan gemuk badannya
membuatku tersenyum,
seperti kemarin
ia masih memakai seragam merah putih
namun ada yang berbeda untuk hari ini

" bajunya baru, begitu putih dan bersih ,
saat ku tanya tentang baju barunya
ia menjawab kalau baju itu pemberian neneknya

ku semakin tersenyum melihatnya
bersama anak bersepeda lainnya
beriringan begitu gembira

hari ini ia akan menerima raport
ujar ibunya, ...

sepedenya
sepeda ku dan
sepeda lain
akhirnya akan sampai tujuan akhir.

pare, 30 juli 2010

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Membuat Cincau Hijau Sendiri :)

Pengalaman membuat SIM di Polres Tangerang

mudahnya Posting lewat e-mail