Orang Indonesia jarang minum susu
Slogan "Empat sehat lima sempurna". penyempurnanya adalah susu, berarti yang tidak minum susu tidak sempurna, kalau gizi tidak sempurna mengindikasikan ada hal yang kurang di dalam tubuh. sedangkan kita tahu sendiri kalau orang indonesia jarang sekali minum susu, jangankan susu beli daging pun bisa jadi sebulan sekali juga tidak. menteri kesehatan Siti Fadilah Supari pernah mengatakan "Kalau diperhatikan, orang Indonesia banyak yang pendek-pendek, maksudnya
nggak cocok dengan usianya. Sekitar 38 persen masyarakat Indonesia
masih stunting (bertubuh pendek)". Ya iyalah kalau perbandingannya Eropa ya antara langit dan bumi, Bangsa indonesia rasnya memang seperti ini, dulu pernah belajar IPS kalau tubuh penduduk asia tenggara berkisar di 165 cm beda halnya jika di bandingkan dengan ras eropa yang rata-rata tinggi badan penduduk dewasanya 175 cm. kalau kita fahami lebih jauh, memang benar adanya rakyat Indonesia kekurangan Gizi yang menyebabkan kurang sempurnanya pertumbuhan tulang.
Konsumsi susu seakan menjadi hal mewah, betapa tidak, kebanyakan iklan susu untuk anak-anak yang mahal, ada untuk orang dewasa tapi tujuan meminumnya adalah memiliki bentuk tubuh yang ideal, langsing untuk wanita, berotot dan perut berkotak enam untuk pria, serta mencegah pengapuran untuk lanjut usia. kenyataannya pola pikir susu itu mahal semestinya berubah menjadi susu itu kebutuhan, karena kalau sudah berpikir sebagai kebutuhan sedikit lebih mahal pun pasti dipaksakan untuk membelinya.
Susu di Indonesia identik dengan kardus dan botol, ini menjadikan orang yang memiliki pendapatan pas-pasan sudah minder terlebih dahulu karena kemasan mencerminkan harga. padahal susu alami pun tak terlalu mahal jika karena fungsinya sebagai penyempurna gizi. Hanya saja anjuran minum susu tidak sebanding dengan distribusi susu segar ke warung-warung, sekalipun ada seperti real good dengan susu bantalnya, pengkonsumsinya kebanyakan anak-anak, orang dewasa masih jarang membeli susu untuk konsumsi sendiri.
Tanya kenapa ? ...
Comments
Post a Comment