Bingkai Kehidupan

Merasa diketahui tidaklah nyaman. Saya ingin ke merak. Setelah cukup lama menunggu bus. Datang juga sebuah bua hijau, si kernet yang bersender di pintu bus berteriak "serang - labuan - merak".. Ia terus saja mengulang kata-katanya. Saya bertanya "merak? . "ia ia, udah cepet naek".. Jawab si kernet terburu-buru. Setelah masuk ternyata dalam satu mobil hanya ada empat orang . Supir , kernet, dan dua orang lelaki si tempat duduknya masing Masing. Mobil melaju kencang, mengerikan..... Tak lama saya baru sadar, kalau mobil tak langsung menuju merak Melainkan labuan. Penumpang di turunkan. Dan naik mobil lain menuju merak. Penngelabuan, saya kecewa dan hendak turun, si kernet menolak Saya berontak sungguh tak nyaman. Setelah memaksa Meminta turun, tak jua bus melambat. Saya memukul pintu dengan keras.. Sejenak kemudian saya berada si tepi jalan. Sejurus kemudian datang bua hijau dengan tulisan besar tujuan merak.

segonjrengnya saja ;D

Hey hey, blog apa kareba?    Dua bulan off nulis rasanya berat lagi untuk memulai, banyak sesuatu yang harusnya saya tuliskan selama dua bulan ke belakang, tapi, saya terjebak dalam rutinitas yang agaknya membosankan, kuliah :), ups, bukan kuliahnya, tapi perjalanan ke tempat kuliah :D.     Di saat kawan kawan lain sudah lulus kuliah, mengukir prestasi macam macam, bekerja di mana mana, bahkan sudah ada yang punya anak dua, hihi.. saya masih berkutat dengan jalanan Jakarta setiap hari, yang dulu saat kampanye ada slogan " J akarta B aru", J & B, dua inisial untuk pemimpin tertinggi DKI, tapi yang baru saya rasakan adalah seringnya liat Bus way mogok, ngos ngosan, kecapean mungkin, belum lagi J alanan B olong-bolong, Nasib.    Tapi, semacet apapun Jakarta, ia akan selalu melekat dalam ingatan, hihi... yooo.... semangaatt.... Kuliah terus .