Posts

Showing posts from January, 2013

Meninggalkan Facebook (Facebook makin menjenuhkan)

   Sudah beberapa kali hendak meninggalkan facebook, jenuh berlama-lama di jejaring sosial yang satu ini tapi sepertipecandu rokok yang masih setengah-setengah ingin berhenti merokok, belum lama sudah kembali merokok. Beberapa kali akun saya tutup.. Tapi saya kembali lagi :), alasannya sepele..takut ada informasi di grup kelas. Padahal saya bisa menelepon atau sms kawan untuk mendapat informasi.    Kepinginnya seterusnya tak punya akun di facebook. Terlalu banyak hal yang seperti tak saya harus tahu muncul di dinding, maklum dulu saya hobi tambah teman, walaupun tak saya kenal. Dan sekarang tak efisien melepas status pertemanan satu persatu, al hasil saya lebih baik hengkang dari facebook. Fokus di blog sepertinya akan lebih nyaman. :)

Di mana hati berada?

Siapa yang tidak pernah sakit? Rasanya hampir tidak ada ya, semua kita pernah sakit.. Mulai dari kepala hingga ujung kaki itu bisa merasakan sakit. Sering sekali saya ke rumah sakit, ternyata tiap hari tidak pernah sepi, selalu ramai. Walau teknologi kesehatan semakin canggih, orang sakit tetap saja banyak. lalu lebih baik sakit atau sehat ya? Ya sehat - laaaaahh. Tapi beruntung untuk seorang muslim yang sedang sakit, ia tetap dikatakan baik jika ia bersabar dan terus berusaha sembuh. Jika sehat lebih untung lagi kalau ia bersyukur. Tapi ada sakit yang belum ada rumah sakitnya, sakit hati, hati di sini bukan hati yang biasa kita sebut liver, tapi hati yang saya tak tahu di mana keberadaannya, hati ini terus bicara, walau bibir kita diam, tapi hati ini bisa bicara..saya juga aneh, kenapa ya ada sesuatu yang terus bicara dalam diri ini, bahkan saat menulis tulisan ini pun yang mendikte tangan saya adalah hati. (hati atau pikiran sih?) Walaupun belum ada rumah sakit

Blog dan Menulis

Saya menjadikan blog ini sebagai sarana untuk belajar menulis, belajar melihat diri sendiri dari tulisan saya, tapi kenapa ya... Kadang sulit untuk curhat di blog, saya lebih memilih curhat buku, di buku saya bebas menyebut nama, selain buku, untuk tulisan pribadi, saya lebih senang menulis di Microsoft onenote, di blog ini saya kebanyakan menuliskan keadaan lingkungan saya yang makin tak ramah, hal-hal sepele yang kerap saya temui di pinggir jalan, dan di manapun itu.. Menulis di blog juga membuat saya terlihat semakin bodoh, semakin banyak menulis, semakin tahu saya mesti banyak belajar.. Saya masih miskin diksi, fakir intuisi... Belajar menulis memang tak akan pernah usai...harapan saya sih buat buku nonfiksi, kenapa non fiksi? Karena selama hidup ini saya baru berhasil merampungkan sebuah fiksi. Dan itupun cerpen tentang hantu kereta :) .

Kidung malam

Malam, Gelapmu damaiku Malam, Di belahan tanah, Mendung berlabuh Malam, Gelapmu tenangmu Bawa mendung Bawa mendung itu Bersama tenangmu, Bersama damaimu Bersama diammu Bersama ayumu Bersama indahmu Malam, Aku tak mau rasa sakit Terus bergumpal menjadi cendawan Malam, Ku rasa tak ada rasa sakit Yang tak beriring bahagia Semoga pemilik malam Membawa kesembuhan Semoga tak ada dendam Tak ada sakit hati Tak ada iri dengki Cepat sehat Cepat sehat Cepat sehat

Invers

Dunia penuh Invers, pengurangan - pertambahan, perkalian - pembagian, genap-ganjil, Gelap - terang, sedih-gembira, perempuan - laki2. Apakah kita baru bisa merasakan sesuatu jika telah merasakan inversnya (kebalikannya) ? Apa kita akan memahami perkalian jika belum mendalami pembagian, merasakan gelap jika tak pernah tahu apa itu terang? Apa harus demikian? Tidak juga demikian, buktinya perempuan bisa memahami laki-laki tanpa harus menjadi, kita bisa mensyukuri sehat tanpa harus jatuh, Invers adalah pelengkap tatanan hidup, kita butuh keduanya, sakit-sehat, sedih-gembira, karena dunia akan terus berpasangan..... Tapi lebih enak sehat ya, moga yang sakit cepat sembuh semuanya :)

Don't judge a book by its cover

    Idiom di atas cukup tepat untuk menggambarkan pengalaman baru-baru ini,    Ada seorang lelaki yang sedang duduk di kursi, tak ada yang menemani. rambutnya gondrong, sedikit ikal, ada bekas tindikan anting di ujung telinganya. kemudian saya duduk menemaninya, kebetulan kami memiliki satu tujuan, akan bekerja di rumah ini sore hari nanti.   "Mas tuan rumahnya?" saya buka percakapan   " Oh bukan, saya keyboardis". jawabnya singkat.    Dari penampilannya yang sedikit urakan saya tak menyangka kalau ia seorang keyboardis, panjang lebar kami berbicara tentang musik, walau kebanyakan saya cuma melongo kurang mengerti. Ia juga seorang guru TK kelas musik, pengamen, tutor musik privat, dan semua yang berbau musik khususnya keyboard. lantas percaya kah saya? oh tidak, saya tak serta merta percaya, tapi setelah saya melihat dan mendengar ia bermusik, saya percaya ucapannya.    Selesai acara ia berpesan, fokus... fokus lah pada satu tujuan. Sepulang saya tak ha

Knalpot Super Bising.

Saya sering jengkel saat naik motor di jalan, bagaimana tidak.. Kebisingan suara mesin yang memang sudah bising sering menjadi-jadi saat seseorang merubah standar knalpotnya hingga mengeluarkan suara super bising, Biasanya motor. Saat mendengar knalpot yang telah dimodif bising itu, Telinga terasa sakit. Mengapa ya ada orang seperti itu, tidak mencoba peduli pada kenyamanan pengendara lain, padahal saya yakin ia sendiri merasa kebisingan, kok bisa ya ada orang yang nyaman dengan mengganggu orang lain... Allah, peka-kan-lah hati para pengendara agar lebih peduli pada orang lain... Aamiin.

Apakah Cinta Rasul cukup Dengan Pengakuan?

   Kemarin malam saya mendatangi masjid di lingkungan tempat saya tinggal, jamaah sudah penuh, acara malam ini pembacaan Al-quran dan barjanji (sejarah hidup rasul) serta ceramah sesepuh. Anak-anak ramai sekali.    Indah ya, tapi apakah masjid mesti ramai hanya di hari jumat dan maulid nabi yang setahun sekali?...soalnya kerapkali masjid sepi di waktu lainnya. Teman saya menulis bahwa cinta pada Nabi tidak sekedar butuh pengakuan, maksudnya hanya mengaku cinta Rasul, tapi tak menjalankan sunnahnya dalam keseharian, Masjid sepi... Apalagi waktu subuh, Tapi saat maulid yang jarang ke Masjid berbondong ke masjid, katanya sebagai ungkapan cinta Rasulullah. Sudah cinta Rasul kita?

Budaya Memberi Hadiah

Image
Sudah dua kali saya dikirimi kartu ucapan selamat tahun baru dari NHK world Radio di Tokyo, Jepang. Padahal lebih dari 6 bulan saya tak sempat mendengarkan radio yang menyajikan berita serta budaya ini. Mereka tetap mengingat saya. Budaya memberi hadiah di Jepang memang begitu melekat, saya lihat di film maruko chan, saat maruko ingin pindah sekolah, teman sekelasnya berlomba memberikan hadiah. Alasannya moga ia tetap ingat pada si pemberi hadiah saat melihat hadiah itu. Hadiah yang mereka berikan sederhana, tidak mewah atau wah, cukup pulpen, buku, bingkai foto.. Sesuai dengan kemampuan si pemberi hadiah. Begitu juga yang NHK berikan pada saya, hanya selembar kertas bergambar peta dunia bertuliskan "Sesaseon's Greetings"... musim menyapa.. Tapi membuat saya teringat pada NHK setiap kali melihat kertas ucapan darinya, sudahkah memberi hadiah kita?

Kualitas Jalan Memprihatinkan

    Saya perhatikan beberapa ruas di jalan Utama di Jakarta dan Tangerang seperti jalan Jalan Panjang dan jalan Merdeka aspalnya banyak yang rusak, baik itu retak atau berbocel, sebagian besar sih bocel. tambalan aspalnya terbilang baru satu atau dua minggu tapi sudah rusak lagi. padahal menurut saya aspal yang lama masih layak digunakan, entahlah. kualitas jalan yang makin buruk atau kita makin miskin hingga membuat jalan yang lebih bagus saja tak mampu.   Bukan hanya kualitas aspal, di Jalan Raya kukun daun, Rajeg Kab Tangerang. banyak jalan beton yang retak bahkan ambles. kongka-lingkong antara kontraktor sebagai pelaksana dan pengawas dari pemda setempat diduga jadi biang keladi dari kerusakan semua ini. "jalanan sekarang rusak hanya karena mobil xenia, ya rusak karena uang yang mestinya dibelikan bahan yang sesuai standar malah dibelikan mobil, standar kualitas jalan urusan ke sekian" .

Artificial Intelligence ( AI )

Image
Baru saja, saya menonton sebuah film yang judulnya menjadi judul tulisan ini, awalnya tidak sengaja lihat tifi di saluran O channel yang menayangkan film robot. Merasa film ini menarik. Saya tinggalkan laptop untuk menontonnya sendirian. Kebetulan hari sudah larut malam, jadi tak terlalu banyak jeda iklan.     Terbawa oleh alur cerita yang sedih di film ini membuat saya menangis,  ini adalah film ke-empat yang selama ini telah membuat saya menangis  saat menontonnya, walau happy ending, film ini sampai akhir cerita tetap menampilkan adegan-adegan menyedihkan, bukan sekedar artifisial melankolis tapi menurut saya film ini ( artificial intelligence ) memang benar-benar menyentuh rasa kemanusiaan.      Film ini bercerita tentang robot anak laki-laki yang diprogram untuk dapat memiliki perasaan cinta, benci dan perilaku manusia pada umumnya, konflik dimulai saat David (nama robot anak laki-laki) diungsikan oleh Ibu angkatnya karena sebuah kejadian, David yang memiliki

Aku rindu Cemburu

Bunga, murungkah kau hingga tak jua merekah? Hujan, cerahkah hari hingga kau tersaingi? Hujan!, Bunga! Aku cemburu.. Aku cemburu karena kau tak jua turun dan merekah... Namun, merundungku cemburu..Aku makin rindu..aku rindu

Es Potong dan Ikan Gapik

Image
    Hari senin kemarin banyak hal yang mengingatkan saya pada masa kecil dulu.  Saat saya berkeliling di dalam pasar Senen (Jakarta Pusat), ada seseorang mendorong gerobak biru, di dinding gerobak itu tertulis "es Potong", eh rupanya masih ada  yang jualan es potong di Jakarta .    Es potong adalah hal pertama yang mengingatkan saya pada masa kanak-kanak, dulu tukang es potong seringkali lewat rumah, atau mangkal di sekolah, rasanya yang gurih dan bentuknya yang sederhana  membuat es potong jadi es idola saya hehe, rasanya yang beraneka ragam juga membuat es potong makin saya gemari. es potong lebih tahan lama di banding es nong-nong dan es lilin. Tapi sekarang saya jarang sekali melihat tukang es potong atau pun es nong-nong dan es lilin berjualan di sekitar lingkungan rumah saya, anak-anak lebih gemar beli es krim yang ada iklannya di televisi, ditambah alfamart dan indomaret yang pasti menjual es krim modern makin banyak saja. es potong sumber gambar : superwulan

Kehidupan di pasar Senen Jakarta Pusat

Image
     Pasar senen - Jakarta Pusat     Sore kemarin, saya pergi ke pasar senen dengan tiga kawan, cukup sore sih sekitar jam 4-an. niatnya plesiran cari buku bekas, hehe, walau kurang cocok saya sebut plesiran ke kawasan pasar carut marut seperti ini, tapi walau begitu di pasar ini kehidupan berjalan indah. bahkan dalam satu gedung di kawasan pasar senen bisa berisi berbagai macam barang dagangan, bebagai macam etnis, agama dan budaya.    Saya masuk ke salah satu gedung pasar tepat sebelah selatan terminal Senen, bau bawang putih, lada, ketumbar menyambut di pintu masuk, sampai ke selasar tengah banyak pedagang makanan, restoran yang berbaur dengan tukang kaset dan kitab-kitab injil, selasar tengah jadi kawasannya suku batak kristen, ada juga suku padang tapi batak mendominasi.    Masih di gedung yang sama, ada deretan lapak yang jadi tujuan saya, toko buku bekas berjajar rapih, tidak seperti kawasan buku bekas di samping blok M, Di Sini lebih tokonya banyak dan bukunya lebih be

Percaya deh. Dahulu, Sungai Ini Jernih dan ber-Ikan.

Image
        Pernah mencuci pakaian tanpa detergen? Atau mandi tanpa sabun?.. Di hutan kali ya kalau jaman sekarang cuci pakaian tanpa dua benda pembersih ini.     Sabun dan detergen perlahan tapi pasti merusak air sungai dan biota yang hidup di dalamnya, ya tentunya di samping limbah pabrik :(.    Mulai terasa ikan di sungai berkurang, airnya menghitam. CSR - Corporate Social Responsibility     Pertanyaannya? Di mana peran serta produsen detergen dan sabun   untuk turut   membersihkan lingkungan? , CSR tidak cukup hanya memberikan pot berisi tanaman kecil-kecil pada masyarakat.atau memberikan beasiswa, dll, tapi menurut saya yang terpenting adalah upaya mereka menyadarkan masyarakat terhadap dampak jangka panjang bercampurnya limbah sabun dan detergen dengan air sungai.     Padahal mereka setiap hari mem-propaganda masyarakat untuk mencuci pakai detergen dan mandi dengan sabun produk mereka, mereka bersaing memperbutkan   keuntungan luar biasa, di sisi lain, m

Kemana Lagi Kita Mencari Halaman?

    Tangerang, Maju ya? jalan-jalannya bagus, drainasenya baik, dapat adipura pula. pinggir jalannya banyak pepohonan, hijau dan rindang, oh iya tangerang juga terlewati sungai cisadane, dan memiliki masjid berkubah terbesar se-Indonesia. lalu?    Lalu coba deh lihat-lihat pedalamannya, dari jalan besar masuk ke dalam gang-gang kecil, sempit. makin sempit gang makin sedikit pepohonan, juga makin tinggi tembok kanan kirinya.   Tangerang maju, orang-orangnya pun maju, buktinya, bangunannya makin maju ke atas. sayangnya tak teratur, bangun sana, bangun sini, seakan  berlomba saling meninggikan rumah masing-masing, tanpa lihat kanan-kiri tetangga, yang penting rumah saya besar dan lebar, tinggi dan megah, menutup mata pada rumah di sampingnya yang jendela pun tak punya.    Di Tangerang juga yang motonya kota berakhlaqul karimah dan   go green   makin banyak perumahan, makin banyak rumah yang punya halaman, dan juga makin banyak sawah dan ladang hilang. coba deh, masuk ke dalam gan

Susah Menyebut Nama

   Entah karena apa, banyak orang tua kini cenderung menamakan anaknya dengan nama yang aneh-aneh, sulit dibaca.    Saya sendiri yang sering menulis rapor baru, kebingungan membaca nama-nama yang menurut saya aneh itu, sebagai contoh :     - Aughientha (bagaimana sih cara bacanya?)     - Qhytpir      - dan masih banyak lagi.    Nanti kalau ada kesempatan bertemu ibu mereka, saya mau menanyakan mengapa nama anak mereka ditulis dengan konsonan berurut seperti : DHI, KHA, SYA, DZA.    Nama kan do'a ya? toh kalau makin banyak orang yang tahu arti namanya, makin banyak yang mendoakan dong :). di banding nama-nama dari arab, inggris, mandarin yang kebanyakan nggak tahu artinya, lebih baik dari bahasa sendiri kali ya? seperti Gigih, Teguh, Selamet ( terkesan jadul), Intan , Mutiara, Melati, dll    Khusus Muslim, memberi nama tidak berarti harus dari bahasa arab, tapi Nabi memberikan kelonggaran untuk menamai anak dengan nama yang baik dan mengandun g arti baik tanpa harus da

Mall kan sudah banyak?

Image
serakah sumber gambar : http://tumblr.com      Sesekali kalau ke Tangerang (Tangsel, Tangkot, Kab Tang), Coba deh apa yang banyak dilihat? jawabannya dua. "Mall dan Rumah sakit". kalau yang kedua semakin banyak semakin baik. Tapi kalau yang pertama?      Dulu sewaktu SMP saya tahu ada dua mall di bangun, "Mall Metropolis" dan "Plaza Serpong", bahkan di plaza serpong saya pertama kali merasakan naik lift (curhat :), kini banyak sekali mall di sini, kok makin banyak mall ya? padahal di sini yang miskin masih banyak. Entahlah. mungkin makin banyak mall angka kemiskinan makin berkurang :), tapi tak seperti itu juga sih, kebanyakan yang kerja mesti berpenampilan menarik, nah terus yang penampilannya pas-pasan?, tapi yang miskin masih banyak juga toh. mall buat tempat belanja atau jalan-jalan ya? kalau tempat belanja mengapa mesti banyak dibangun, isinya kan sama saja dengan mall lainnya?, mall yang ada tempatnya kurang strategis kali ya? padahal sudah b

masih juga tak sholat?

         Kini kita bisa menemukan tempat solat di mana-mana, Di mall, pinggir jalan pun semakin banyak mushola masjid berdiri, tak lupa para pemilik Pom Bensin pertamina, mereka memfasilitasi mushola bagi siapapun yang ingin sowan kepada Allah. masih juga tak sholat?         Bukan hanya itu, masjid-masjid kini berlomba indah, tapestri kaligrafi, lantai bermarmer bergranit,tempat wudhu yang bersih, lampu kristal yang bergantung indah di tengah kubah, masih juga tak sholat?         Di Indonesia kita bisa menemukan masjid di mana-mana?, bagaimana kalau kita ada di negeri kafir, tak ada masjid atau mushola di sana? di mana kita solat? sederhana saja, karena Allah telah menjadikan permukaan bumi ini sebagai masjid. kita bisa solat di mana pun  asal layak dan menungkinkan, masih juga tak sholat?        Allah telah memberi kita waktu 24 jam sehari, nyatanya kita melakukan satu waktu solat 5-6 menit, kurang lebih kita membutuhkan waktu 30 menit untuk menunaikan kewajiban