Posts

Showing posts from January, 2012

Masuk SD sudah mampu membaca, haruskah?

Image
fleurxavierdesign.com Berhubung tak ada tifi, jadi kebiasaan mendengarkan radio menjadi hal yang indah bagi saya, terutama saat mendengarkan para praktisi berbagi pengetahuan, dan berikut ini ulasan saya dari talkshow Indonesian strong from home Ayah edy di smartfm 95.9 fm, selasa 31 januari 2012, semoga bisa kita ambil manfaatnya : Sudah menjadi pengetahuan umum kalau dunia pendidikan kita terlalu banyak mementingkan nilai, juga kebanggaan berlebihan pada anak yang mampu membaca, menulis dan yang lainnya pada usia yang masih  terbilang belia, sebelum masuk sekolah dasar misalkan. Seorang anak dianjurkan sudah mampu membaca  kata  saat hendak memasuki TK dan sudah mampu membaca saat memasuki sekolah dasar,  padahal ketentuan seperti ini tidaklah tepat. bahkan jika ingin kita telusuri lebih jauh dengan menanyakan peraturan seperti itu kepada Dinas Pendidikan, mereka akan menjawab  semua peraturan itu tak bersumber dan dinas pendidikan tak bertanggung jawab pada pe

Kucari Bumbu Dunia

Tik tik, ku ketik bait demi bait tak menarik walau tak menarik, biarlah tetap kuketik Hambar, tak bermakna tak membangkitkan gairah ku ketik dan kuketik lagi Masih hambar, sepi tak ramai dengan mesin tua dan pita tinta yang tak secerah dulu ku ketik bait demi bait hambar ini Masih tak bermakna dan tak bermakna ku sedih , tulisanku rasa hambar Ku ingin pandai menulis, ku tulis apapun yang ingin kutulis Walau tak menarik yang penting sudah ku tulis Ku ingin mengabadikan kata-kata hambar ini untukku Hanya untukku Kelak, Jika kutemukan garam dan asam Akan ku tunjukkan bahwa tulisanku punya rasa Kelak, ku temukan cabai dan lada akan ku berikan lebih baik rasa untuk tulisanku kelak, ku temukan semua bumbu di muka bumi, kan kuracik dan ku taburi tulisanku dengannya Kan kumasak dan kuberi hiasan hingga semua, bergairah memakan tulisanku segar meminumnya. Bahkan akanku buat obat dari tulisanku Tulisan yang kuramu dengan bumbu dunia. Tuhan, tolong dengar puisi h

Terima Kasih Modem

Dahulu, ku mesti  berjalan menyusuri rerumputan dengan tanah becek hanya untuk bisa naik angkutan kota. Aku risih saat seorang anak muntah dalam angkot. karena membuat ingatanku kembali pada masa lalu aku sendiri mabuk dan muntah walau sekedar ke pasar Keringat mulai merembas dalam kausku saat nyatanya macet. Angkot-angkot tak kenal rambu.bebas berhenti      Saat sampai di tempat yang kutuju,      Ah, ternyata penuh, penuh oleh mahasiswa IPB      Pindah ke warnet lainnya, sama saja.    Hah, ada satu yang kosong, waktu itu belum ada billing aku menuliskan namaku dan jam saatku mulai     Aku mulai masuk ke blogger     Aku mendaftar     Aku mulai menulis, haha,     Sampai saat ini aku masih menertawai semua tulisanku     Aku tak mampu mengkritik, karena mendapat kritikanpun tak pantas     Terlebih pujian, jauuuuhhhh, bagai jarak antara langit dan sumur waktu berubah, hidup memang bagai roda pedati terus berputar terus berubah    Modem,    terima kasih,    kau

Keluhan Malam

    Selepas Solat subuh,     Cahaya masih redup dan lampu masjid yang baru di padamkan membuat tiang-tiang masjid bagai batang-batang pohon di tengah kegelapan malam.     seorang bapak mengeluh, keluhannya tak berujung pada sebuah solusi, tapi keluhan yang menjadi sebuah masalah yang belum jua usai.     Ia mengeluh semalam matanya tak hendak terpejam barang semenitpun, sebab rambatan suara petikan gitar begitu terdengar di keheningan malam, di tambah lagi suara percakapan dan ketawa-ketiwi tak jelas, keluhannya semakin dalam, sedalam kerutan wajahnya yang kusut dan kelam, kantung matanya bergelayut hitam, padahal ia harus berangkat kerja sesegera mungkin.    Ya, Anak-anak putus sekolah itu, selalu saja berkumpul dan bercerngkrama sepanjang malam, setiap hari setiap waktu, sejak satu bulan lalu. Mereka bukan tak berbiaya untuk melanjutkan sekolah tapi mereka hanya memiliki sedikit keinginan untuk melanjutkan ke jenjang SMA, "untuk apa sekolah, hanya menghamburkan uang,  t

Kala Jin Mengungsi

     Dahulu, di kampungku masih banyak Jin yang menampakkan dirinia, Aku sering mendengar cerita kalau dulu di kampung saya banyak banget yang begituan, saat seseorang pulang kerja malam hari, saat lewat pohon ambon, malah ada yang malah ada yang mentertawakan, kuntil anaklah, genderuwo lah, atau bertemu pocong, pokoknya macam-macam.      Seiring semakin gencarnya orang indonesia beranak pinak, hingga menempati peringkat 4, akhirnya kampung makin ramai, begitu juga kampungku, di tambah pendatang yang mengadu nasib di sini, sampai akhirnya, lahan yang hanya segitu gitunya di buat rumah, kontrakan, toko, dll. pohon-pohon besar seperti pohon ambon, pohon asem, mereka di tebang, jin penunggunya mengungsi entah ke mana.      Kalau waktu aku kecil, yang para ibu takutkan adalah anaknya di culik setan, di culik kolongwewe, biasanya terjadi setelah magrib, karena setelah magrib setan bergentayangan, makanya anak-anak paling di larang keras untuk keluar rumah antara magrib dan isya. dan m

Pemancingan Gratis Di Situ Cipondoh Kota Tangerang

Image
Salah satu sudut situ cipondoh, masih banyak sudut dengan pemandangan lebih indah lagi Tangerang Kota Industri : Betul banget      Di sini panas, di tambah Bising suara kendaraan, polusi udara, mesin-mesin pabrik yang terus berdengung sepanjang hari, kadang rambatan suaranya sampai menggetarkan gendang telinga saya, belum lagi mesin jet pump milik tetangga yang suka menyala tak tahu waktu, sekalipun tengah malam, karena saat keran di buka, ngrengggg....., tiba tiba suara mesinnya terdengar begitu nyaring di malam hari, mengalahkan detik jam dinding rumahku. saya cuma dapat cupang rawa besarnya tak lebih dari kelingking saya Eits, tenang dulu, Bisingnya kota tangerang bisa terobati juga loh, jangan kahawatir jika anda datang ke tangerang, yang disebutkan tadi hanyalah satu sisi kelam, masih banyak sisi terangnya bagi yang ingin berkunjung ke kota yang terkenal dengan sangego (pintu air sepuluh) ini, dan untuk kita-kita warga tangerang, kalau tiba musim galau, mumet

Asiknya Main layangan

Image
Layangan layang-layang sumber gambarnya : http://misterius-misterius.blogspot       masih ingat banget waktu masih SD, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 tiap hari kerjanya main terus, pulang sekolah langsung makan, ganti baju terus main di lapangan bareng temen-temen, main apa aja tergantung lagi musimnya apa.       Kalau musim layangan, gw hobi banget ngadu layangan pepetek, cari benang gelasan yang paling tajem. tapi sayang tempat w main layangan sekarang udah jadi sekolahan, sekarang gw udah gede lahan makin kurang, paling ada beberapa anak kecil yang masih main layangan. tapi waktu jaman w masih kecil, wuih dari bocah ingusan sampe kakek tua bangka semuanya pada main layangan, ada yang di atas genteng, sawah, lapangan bola, kebon pak haji, di pinggir kali, pokoknya kalau sore langit kampung gw penuh sama layangan. sebut aja layangan goang, peteng, pepetek (layangan aduan), layangan burung (karena mirip burung), layangan orang, layangan kotak, layangan kodok. pokoknya mac

Kita dan dia akan selalu menjadi sahabat

Image
Sisa Nafasnya = Nafas kita        Bagaimanapun, kita dan dia akan selalu menjadi sahabat, dalam suka dan duka,  selalu berbagi kehidupan hingga akhir dunia nanti. Karena sejatinya persahabatan kita dan dia telah ada sejak bapak kita adam masih di dalam surga.       Udara yang kita hirup adalah hasil nafasnya, dan adara yang kita keluarkan kita nafasnya, kita berbagi nafas, berbagi kehidupan dengannya.       Pohon, siapa yang tak mengenalnya,  dimanapun dan siapapun dia, tak ingin lepas dari sang pohon dan tak mungkin bisa lepas.       Karena sesungguhnya, cinta pohon pada kita adalah cinta hakiki, ia selalu memberi yang terbaik, merubah panas menjadi teduh, gersang jadi rindang, racun jadi obat,  kering jadi basah, dan dia juga yang memberi kita nafas sehari hari, ia adalah paru paru bumi.           Tapi di sini, sisi lain dari desa, di mana hujan bingung mencari tempat untuk menyelusup ke dalam tanah,  jalan, halaman, semuanya tertutup semen. Tembok berhimpitan menjulang tingg

Sistem kebut semalam hanya membuat saya tertekan

Image
sumber gambar : farahalfira.blogspot.com =         Belajar sampai larut malam, setelah subuh bangun lagi, hanya untuk membaca buku, wuih rajin banget, ya memang rajin, tapi hanya seminggu, setelah lewat seminggu kembali jadi sufi, buku pelajaran akan istirahat dan kembali di baca pada hari-hari ujian semester berikutnya. ya itulah aku yang masih berjibaku dengan sistem kusut dan mbrutut (sinonim amburadul) dalam menghadapi ujian semester.        Kebiasaanku dan beberapa mahasiswa dengan sistem belajar yang telah turun temurun ini mesti di sisihkan dari daftar sistem belajar, sebuah sistem belajar luar biasa yang menyedot energi besar pula, sebuah sistem yang sangat brilian dalam sebuah ujian dan menuntut penghayatan dalam membaca dan memahami materi, hanya dalam satu malam atau beberapa hari. Sistem kebut Semalam (SKS) .          Ya, sistem kebut . . . Percepatan dalam belajar, tujuan utama dalam sistem ini adalah dapat menjawab butir soal yang ada dalam ujian pada pagi h

Rokok dan generasi kita

           Lucu ya, penjual racun hisap, menjual racunnya di desa di kota, pembelinya mulai dari penarik becak hingga seorang profesional, sebagian untung dari penjualan racun ini digunakan untuk membiayai pendidikan, si penjual racun untuk perusahaannya dengan menggembar gemborkan kalau ia dermawan, berbakti pada bangsa.           Pemerintah sudah melarang Iklan minuman beralkohol, tapi belum untuk iklan racun hisap ini, sebaliknya iklan racun ini tumbuh subur bak panu di tubuh yang kotor, terus berimprovisasi, kreatifnya tak kalah dengan iklan iklan pulsa prabayar yang hobinya  saling menjatuhkan, dalam iklannya sama sekali tak punya sangkut paut dengan racun hisap ini, malah yang di tampilkan sosok sosok lelaki  gagah perkasa, pintar, mempunyai inovasi tinggi, suka berpetualang, malah sampai-sampai menggendong kerbau pun bisa.         Tapi tidakkah terlihat sebuah berita tentang bocah kecil ingusan, bau kencur, belum sekolah, mungkin baru beberapa tahun di sapih dari tetek ibuny

Lampu merah, Kotak seng, dan seorang preman

Jalan malam hari di pinggiran jalan jakarta nggak ada bedanya sama siang : Gerah dan Ngebul.   Aku berjalan sama beberapa temanku melintasi sebuah jalan yang mengarah ke pertigaan. jalan yang kulalui menanjak, dan di akhir tanjakan itu ada sebuah lampu merah yang lelah terlalu banyak di langgar, kasihan sekali lampu merah itu, sudah kurus kurang urus, belum lagi kehujanan, kepanasan, di terpa amukan angin jakarta yang nggak jelas datang perginya, para pengendara yang sering mendampratnya, ya begitulah nasibnya, tiangnya sering di kencingin kucing, di corat-coret anak sekolahan.  Lampu merah itu, dengan lesu membelalakkan mata merahnya, sesaat sebelumnya, saat ia mengedipkan mata kuningnya, motor dan mobil di hadapannya semakin kencang menabrak angin, lalu melintasinya, tak mau terjebak tatapan merah si lampu merah, " dasar orang nggak tau aturan, udah aku  kedipin, masih juga nggak mau pelan". Si lampu merah membatin. Sebuah kotak seng besar berwarna jingga dan b

Tips Menghindari Ngantuk Di jalanan

Image
sumber : www.jalurberita.com Pernah suatu hari saya hampir jatuh dari motor, sebabnya satu : mengantuk.  mata rasanya berat sekali, setengah sadar saya naik motor, beruntung saat itu jalanan sepi, jam 11 malam. sebab utamanya terlalu lelah dan kurang tidur. waktu itu saya masuk ke dalam kondisi Alpa (mengantuk), hingga akhirnya saya kehilangan sebagian kendali diri, saya hanya ingat kalau saya sedang naik motor di jalan yang lurus, tiba - tiba mobil dari belakang mengklakson keras sekali, saya kaget dan mengerem mendadak, rasa ngantuk hilang seketika. perjalanan saya lanjutkan, tak lama saya kembali mengantuk, mata sepat, badan lemas, tapi motor terus berjalan, buk. saya terguncang, saya tak melihat lubang besar di depan. Padahal, saya saat itu punya pilihan untuk istirahat sebentar, atau mampir di warung kopi, tapi nyatanya tidak, saya kekeuh melanjutkan perjalanan dengan harapan cepat sampai. entah benar atau tidak, banyak kecelakaan di jalanan akibat rasa lelah dan