Masuk SD sudah mampu membaca, haruskah?
fleurxavierdesign.com |
Berhubung tak ada tifi, jadi kebiasaan mendengarkan radio menjadi hal yang indah bagi saya, terutama saat mendengarkan para praktisi berbagi pengetahuan, dan berikut ini ulasan saya dari talkshow Indonesian strong from home Ayah edy di smartfm 95.9 fm, selasa 31 januari 2012, semoga bisa kita ambil manfaatnya :
Sudah menjadi pengetahuan umum kalau dunia pendidikan kita terlalu banyak mementingkan nilai, juga kebanggaan berlebihan pada anak yang mampu membaca, menulis dan yang lainnya pada usia yang masih
terbilang belia, sebelum masuk sekolah dasar misalkan.
Seorang anak dianjurkan sudah mampu membaca kata saat hendak memasuki TK dan sudah mampu membaca saat memasuki sekolah dasar, padahal ketentuan seperti ini tidaklah tepat. bahkan jika ingin kita
telusuri lebih jauh dengan menanyakan peraturan seperti itu kepada Dinas Pendidikan, mereka akan menjawab
semua peraturan itu tak bersumber dan dinas pendidikan tak bertanggung jawab pada peraturan seperti itu,
karena diknas tak mengeluarkan peraturan itu.
Perkembangan alamiah seorang anak akan jauh lebih baik ketimbang perkembangan yang dipaksakan, dan
semua ini berlaku pada hal apapun termasuk membaca, Seorang anak akan memiliki masa masa timbul
keinginan dan kemampuan membaca secara alamiah, tugas orang tua dan guru adalah menstimulus mereka agar
berminat besar untuk membaca dan akhirnya akan menimbulkan gemar membaca, seperti dengan
membacakan cerita, dalam hal ini sebuah situs yang peduli dengan cerita untuk anak, salah satunya adalah www.indonesiabercerita.org di dalamnya kita bisa mengunduh dan memasukkan berbagai macam cerita yang
sesuai dengan umur anak.atau memberikan jawaban pada pertanyaan anak melalui sebuah buku. dengan
bergitu anak terangsang keingintahuannya akan membaca sebuah buku, terlebih lagi jika buku yang kita
bacakan penuh dengan gambar ilustrasi.
Pada kenyataannya banyak ibu yang resah dan geram anaknya belum mampu membaca saat hendak
mamasuki sekolah dasar, alih-alih ia memasukkan anaknya ke Bimbel, privat, atau Ibunya sendiri yang
mengajarinya membaca. Padahal sejatinya kemampuan membaca secara ilmiah akan muncul ketika
berinteraksi dengan orang dewasa yang sedang membaca atau membacakan sesuatu untuknya. Anehnya banyak ibu yang mampu membaca namun malas membaca atau sekedar membacakan cerita untuk anaknya
tapi geram saat anaknya malas atau cepat bosan belajar membaca.
Padahal seorang praktisi pendidikan nasional sekelas Ayah Edy tak ambil pusing saat anaknya yang berusia
7 tahun belum lancar membaca, Karena beliau yakin berdasarkan pengetahuan empiris, sesungguhnya seorang
anak yang mampu membaca tanpa paksaan dengan seorang anak yang kemampuan
membacanya dipercepat, pada saat keduanya berusia 12 tahun, sudah dipastikan keduanya mampu membaca,
tapi hal yang membedakan keduanya adalah, anak yang mampu membaca secara alamiah akan
sudah lebih banyak membaca ketimbang anak yang kemampuan membacanya dipercepat.
karena keingintahuan anak yang mampu membaca secara alamiahakan lebih besar dan haus keingintahuan
pada bahan bacaan.
Pada akhirnya di jaman yang serba canggih seperti sekarang ini, semua lulusan Sekolah dasar pastilah mampu membaca Segalanya membutuhkan proses dan proses alamiahlah yang akan menghasilkan sesuatu yang
lebih baik dan sempurna. Boleh jadi kalau kebanyakan pelajar malas membaca sebabnya kesalahan
metode pembelajaran yang dipercepat.
Comments
Post a Comment