Posts

Showing posts from December, 2011

Tips Menyatukan jiwa, ruang dan waktu

Image
       Saat terjebak macet,  membayangkan tempat yang sejuk nyaman dan sepi, mungkin tempat itu pantai, taman, hutan, atau barangkali rumah sendiri. rasanya akan membuat diri lebih nyaman. tapi nggak berlangsung lama, baru saja membayangkan kita malah nggak sadar kalau mobil atau motor di belakang klakson terus, pimmmmm pimmmmmmmmm pimmmmmmmmmmmm, woy minggir....! yang ada akhirnya stress, pusing, gak tahan sama jalanan yang panas, mumetin dan bikin otak encer. pinginnya buru-buru sampai di tempat tujuan, srobot kanan kiri yang penting cepet. padahal sama aja macet-macet juga. yang berangkat ke kantor  pikirannya nyangkut di wp yang kemarin belum selesai. yang berangkat ke pabrik, udah kepikiran mandor yang ngomel mulu. yang berangkat ke sekolah, malah kepikiran PR yang belum di buat. yang sedang ke pasar, kepikiran harga cabe yang naik berhubung tahun baru. dan seterusnya. saat sholat malah inget ujian akhir, malah inget ingin makan apa, malah muncul ide ide yang mu

Bisakah Petugas Trans Jakarta Lebih sopan sedikit..

         Aku telah menunggu lebih dari tiga puluh menit di halte ini, bus transjakarta yang aku tunggu belum juga datang, sedangkah orang orang bertambah banyak, halte kecil ini kini penuh sesak oleh penumpang, keadaan ini sering terjadi, terutama saat jam pulang kerja mulai jam lima sore hingga jam delapan malam halte bus transjakarta semuanya penuh, perempuan dan laki laki bercampur, pengumuman yang memisahkan antrian laki laki dan perempuan tak ada artinya, kebanyakan di langgar, dan akhirnya seperti ini, laki laki dan perempuan menyatu, antri bersama, aku sendiri tak terlalu nyaman dengan keadaan seperti ini. Sesekali aku tengok keadaan jalanan apakah bus yang kutunggu tunggu sudah tiba atau belum, ternyata belum, orang orang yang telah lama menunggu terlihat jenuh, sebagian besar menyumpal telinga mereka dengan headset atau sekedar memain mainkan telepon genggam mereka.          Bus belum juga datang, aku semakin jenuh, menyebut nama allah sudah kulakukan, semakin lama semak

Hati hati di terminal Blok M

Metromini yang kutumpangi telah sampai di pintu masuk terminal Blok M Jakarta, baru saja turun dari mobil reyot itu, asap hitam mengepul keluar dari knalpot bus besar di depanku, timbal dan karbon monoksida yang berbahaya bagi kesehatan penuh berdesakan dalam asap hitam itu, segera ku tutup hidung, rasanya seperti berada di tengah awan hitam, dalam benak ku bertanya : ‘mana hasil uji emisi yang di gembar gemborkan pemerintah kota jakarta sejak 2009?”. Kalau uji emisi berhasil, kenapa adalah masih ada asap ini, asap yang mengeruhkan bening udara, menyebarkan aroma kematian yang lambat tapi pasti, pantas Jakarta mendapat peringkat ketiga kota terpolusi sedunia dari WHO di bawah juara kelas Meksiko dan peringkat kedua yang diraih Thailand. Tapi kali ini, Bukan masalah polusi yang akan ku ceritakan, bukan juga tentang kebersihan ataupun mobil-mobil reyot yang sering batuk dan kentut sembarangan, semuanya tahu tentang hal itu. Tapi ku hanya ingin bercerita tentang seorang manusia d

Pantai Muara Kota Tangerang Kurang Terawat

Image
Sayang ya, kalau tempat yang kita kunjungi banyak sampahnya, atau bahkan tempat tinggal kita sendiri. belum lama saya berplesiran ke pantai muara, kabupaten Tangerang. waktu itu suasana pantai begitu sepi, nyaman, angin laut menampar nampar wajah. suasana belum lagi kalau matahari tenggelam, pasti lebih indah. sebelum sampai di pantai kita akan di sambut dengan bentangan sawah, semakin dekat ke bibir pantai bentangannya berubah menjadi tambak luas dan juga area pemancingan yang nyaman tentunya, nggak bising. san sebelum benar benar sampai di bibir pantai, tanaman bakau menyambut kedatangan kita dengan ramah, daun daun hijau serta akarnya yang perkasa begitu kuat menancap di air payau. tapi sesampainya di pantai, pepohonan bakau di kiri kanan jalan berubah, yang sebelumnya bersih, kini di padati sampah sampah di kanan kirinya, sebagian besar sampah plastik, merusak pemandangan. sampai di pantai semuanya benar benar berubah, pantai berpasir hitam dan lembut ini di p

kritik bikin hidup

Enak ya, kalau kerjaan cuma ngritikin orang doang, emang sih kalau di pikir-pikir ngritik itu enak banget, bebas, bisa menyuarakan apapun yang terpendam di dalam hati. banyak banget program program tv yang berisi kritikan pada apapun yang menurutnya jelek, semuanya ngritik, ada jalan retak di kritik ada got mampet di kritik ada mobil mogok di kritik, ada pejabat yang korup di kritik terus, ada ini ada itu di kritik terus terus dan terus. nah, saking kebanyakan ngritik, sampai sampai banyak orang awam yang ikut ikutan ngritik, parahnya lagi, tukang sapu, tukang pel, tukang apapun itu mereka ikut ikutan ngritik, mahasiswa di kelas ikut ngritik tentang macet lah, tentang apapun itu, kebanyakan mengkritik. tapi, apa mereka mengkritik diri sendiri, di tv tv selalu mengkritik kemacetan jalan, banjir yang belum sepenuhnya terobati, tapi apa mereka taat pada rambu rambu yang dibuat pemerintah, nggak masuk jalur busway, nggak ngelewatin garis pembatas untuk berhenti saat lampu merah, ra

Jalan-jalan ke Museum Nasional

Image
   Museum Nasional, terletak di Jl. Merdeka barat, di dalamnya banyak terdapat koleksi benda-benda hasil budaya maupun yang berkaitan dengan sejarah indonesia. tempatnya nyaman, modern, untuk berpindah ke lantai atas bisa menggunakan lift atau pun eskalator, biaya masuknya pun murah hanya Rp 5.000 untuk dewasa dan Rp 3.000 untuk anak-anak. bagi yang datang ke sini dijamin nggak bakalan menyesal, banyak banget inspirasi yang bikin kita bangga jadi orang Indonesia. terlebih lagi bagi orang yang suka nggak puas jadi orang Indonesia sangat dianjurkan untuk berkunjung ke Museum Nasional dengan nama lain Museum Gajah. Ngobrol darat tanpa kopi di Museum Nasional, :-)    Di halaman depan Museum sebuah patung gajah pemberian raja siam, Thailand akan menyambut kita, juga sepasang meriam yang udah nggak bisa di gunain lagi.     Di sini suasananya nyaman banget, udaranya sejuk, akses jalan yang mudah, tempat parkir lumayan luas untuk ukuran sebuah museum.     Saya masuk bareng 3 orang

Pengalaman membuat SIM di Polres Tangerang

Image
pengalaman pahit dalam berkendara     pengalaman membuat SIM           Setelah cari cari sana sini tentang bagaimana cara membuat SIM, akhirnya hari yang saya tunggu tunggu datang juga, tadi pagi saya datang ke Polres Tangerang untuk bikin SIM,       Berbekal pengetahuan tentang pembuatan SIM di internet, Mulai dari soal-soal yang biasa keluar ataupun rintangan yang akan dihadapi saat ujian praktek, akhirnya saya memberanikan diri untuk ambil jalur normal (jalur tanpa suap) alias nggak nembak. tapi...         Keinginan kuat saya untuk membuat sim adalah hasil kena tilang   hingga  STNK saya ditahan beberapa waktu lalu lantaran saya tak memiliki SIM, mungkin kalau STNK saya tidak ditahan saya tak akan memiliki keinginan kuat untuk membuat SIM .       Motor yang saya tumpangi memasuki gerbang Polres Tangerang , terlihat beberapa polisi tengah berjaga, badan mereka tinggi besar,  dan sebagian mereka memegang senapan laras panjang,  hmmm...serem. Seorang petugas penj

Pengalaman Sidang melalui Calo

Sidang tanpa Calo Jangan sampai dah saya kena tilang lagi,     Tanggal 29 November 2011, ada razia di pondok indah, Jakarta selaran,  saya kena stop, mungkin karena grogi (maklumlah baru naik motor jauh-jauh), apesnya saya belum buat SIM, ya mau nggak mau pasti kena tilang, mau damai eh nggak bisa :D.     Sidangnya Tanggal 9 Desember 2011 di pengadilan negeri Jakarta Barat,  sepulang kuliah saya meluncur ke pengadilan di kawasan Slipi Jakarta Barat, setelah mencari ke sana sini akhirnya ketemu juga pengadilan yang catnya warna hijau, " lah kok sepi ya?" ucap saya dalam hati, jangan-jangan sidangnya sudah selesai, waktu saya lihat jam udah jam setengah dua siang, tapi di depan gerbang pengadilan banyak motor terparkir dan juga banyak orang di salah satu sudut depan pengadilan itu.      "bang sidangnya di dalem?" tanya saya pada orang yang tengah sibuk markirin motor, saya nggak tau kalau di calo. akhirnya motor saya dia parkirin juga,  katanya juga si