Bisakah Petugas Trans Jakarta Lebih sopan sedikit..
Aku telah menunggu lebih dari tiga puluh menit di halte ini, bus transjakarta yang aku tunggu belum juga datang, sedangkah orang orang bertambah banyak, halte kecil ini kini penuh sesak oleh penumpang, keadaan ini sering terjadi, terutama saat jam pulang kerja mulai jam lima sore hingga jam delapan malam halte bus transjakarta semuanya penuh, perempuan dan laki laki bercampur, pengumuman yang memisahkan antrian laki laki dan perempuan tak ada artinya, kebanyakan di langgar, dan akhirnya seperti ini, laki laki dan perempuan menyatu, antri bersama, aku sendiri tak terlalu nyaman dengan keadaan seperti ini. Sesekali aku tengok keadaan jalanan apakah bus yang kutunggu tunggu sudah tiba atau belum, ternyata belum, orang orang yang telah lama menunggu terlihat jenuh, sebagian besar menyumpal telinga mereka dengan headset atau sekedar memain mainkan telepon genggam mereka.
Bus belum juga datang, aku semakin jenuh, menyebut nama allah sudah kulakukan, semakin lama semakin banyak penumpang yang menunggu, semuanya sabar, sabar menunggu, hanya harapan yang kami selipkan dalam sanubari kami sebagai orang yang patuh pada peraturan, sedang pembuat aturan atau orang yang melaksanakannya sering membuat kami kecewa, tanpa pemberitahuan, tanpa penjelasan yang baik dan tanpa minta maaf, susah sekali mereka sekedar meminta maaf atas keterlambatan yang sering terjadi, kadang banyak yang protes dengan gaya mereka masing masing, ada yang protes hanya dengan mengeluh, menggumam tak jelas, melongokkan leher mereka mencari cari petugas yang tak kunjung datang untuk menjelaskan mengapa terjadi keterlambatan, atau ada yang cukup nekat dengatn berteriak teriak tak jelas yang Cuma bikin runyem keadaan, bahkan ada yang lebih aneh lagi, orang ini menunjuk nunjuk jarinya pada salah seorang petugas keamanan sambil teriak :
" hey mas, gimana sih saya sudah nunggu lama di sini, gak ada penjelasan gak ada pengertian sama sekali dari pihak transjakarta, mana hak kami, kami sudah bayar maka kami berhak mendapat pelayanan sebaik mungkin, dasar gimana sih…"
orang itu akirnya capek dan diam, suasana kembali hening. Tapi yang membuatku tak habis pikir banyak petugas yang tak dibekali kepandaian berkomunikasi dengan para penumpang, terkesan mendahulukan ego, selalu mendukung perusahaan transjakarta walaupun jelas jelas telah lalai menunaikan kewajibannya, dan yang paling tak nyaman, kata katanya tak indah di dengar.
Comments
Post a Comment