memaknai kebahagiaan

belajar menghargai waktu, itu yang kita sekarang hadapi, saat waktu terasa sangat terbatas namun kewajiban semakin menumpuk, menumpuk dan menumpuk,
secara perlahan kewajiban kita lebih banyak dari w
aktu yang kita miliki,
ingatkah kalian wajah-anak kecil itu , begitu riang seakan tak ada waktu di kehidupannya, namun kebahagiaan membuat kita lupa dengan waktu, mari bersama sisihkan sedikit kebahagiaan untuk menghargai waktu,

waktu yang kita miliki merupakan kebahagiaan tersendiri, menghargainya merupakan upaya untuk membahagiakan diri kita sendiri,
jika waktu telah bahagia maka ia tak akan pernah lupa kepada yang membahagiakannya.
bahagia adalah sebagian dari kehidupan kita..
tak selamanya kita akan sengasara..
tak selamanya
tuhan tau tapi menunggu..

di suatu tempat hidup seorang ibu yang mempunyai dua orang anak, seorang penjual es keliling dan seorang lagi penjual payung, saat musim hujan si ibu sedih karena anaknya yang menjual es mengeluh akan dagangannya yang tak laku,

saat musim panas si Ibu sedih karena anaknya yang menjual payung mengeluh akan pendapatannya ...dari sinililah kita faham betul hakikat kebahagiaan, yakni kebahagiaan takkan pernah terpisahkan dengan kesedihan, si ibu sedih di musim hujan sekaligus bahagia dengan anaknya penjual payung begitupun sebaliknya,

ada istilah jika kebahagiaan bersama kita di ruang tamu maka kesedihan sedang menanti di ruang yang lain.... oleh karena itu saya berharap kepada semua teman saya baik dibandung, jakarta, dan kota-kota lain di Indonesia, terutama bagi T O H I R di kuningan jangan sedih dengan kekeresan kakekmu hanya karena kamu dan kakekmu berbeda agama, H U D A I F I jangan pernah sedih dengan kelelahannya mengambil dua jurusan sekaligus, M A L I K I jangan sedih setiap hari bergelut dengan bilangan-bilangan matematika yang aneh itu, F A K H R U R O Z I jangan bersedih dengan jauhnya kau menempuh jarak dari aceh demi melancarkan lidahmu berbahasa arab. semua temanku yang telah memberi banyak pelajaran tentang kesedihan dan kebahagiaan, I D H A M yang selalu jungkir balik dengan pekerjaan badut dan sulapnya demi menempuh pendidikan di bidang hukum hanya karena ayahmu telah tiada. H U S I N, D A Y A T, F I R M A N, R O B B Y jangan pernah ragu menapak di bumi yang penuh ranjau, memilih pilihan yang kita takkan pernah tau akhirnya yang hanya dapat dispekulasikan atau hanya dengan sebuah perhitungan matang, terimakasih DARUT TAFSIR yang turut memberi bingkai-bingkai baru dalam hidupku, MTs TANGERANG 1, M I DARUL HIKMAH. semua 'a terutama DAARUL BARKAH

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman membuat SIM di Polres Tangerang

Pengalaman Membuat Cincau Hijau Sendiri :)

Belanja di Pasar Senen, antara murah sangat dan sangat mahal