Seni Belok di Tengah Jalan
Buat SIM memang harus betul-betul serius, dan menurut saya kurang bijak untuk tembak menembak, sogok menyogok, bisa mati orang di tembak dan di sogok terus, dan lagi kasihan juga mereka terus makan uang yang kurang bersih , bisa menyebabkan perut buncit *katanya
Dan kenyataannya mudah sekali Buat SIM, semakin banyak uang maka semakin mudah, tak ayal kalau uang banyak diintip koruptor, urutan buat SIM hanya : Bawa uang, cari Calo baik calo dari dalam , maupun calo dari luar, kemudian tunggu , foto, jadi dah SIM. *di tangerang seperti itu, entah di kota lain
SIM bukanlah surat ijin melanggar, setiap orang yang memilikinya bisa melanggar seenak udelnya,
kembali ke pokok pembicaraan .
Sore tadi, saat sinar mentari mulai menjingga, dengan kecepatan 60km/jam, saya kendarai motor kesayangan di jalan lurus, arah angin yang datang dari belakang, membuat motor kesayangan semakin nyaman di kendarai, namun saat matahari tertutup gumpalan awan tipis nan lembut, tiba-tiba sebuah motor dengan logo tiga garpu tala yang berada tak jauh di depan saya, memutar arah, ya . motor itu memutar arah, seenak mbahnya saja, mungkin ia rasa jalanan punya mbahnya, kenapa ia belok saat motor saya sudah dekat dengan motornya,saya tak bisa mengontrol kecepatan motor saya karena serba mendadak, di tambah rem depan belakang masih tromol.
Oh tidak..! motor kesayangan akhirnya tak bisa tidak untuk menabrak.
Brakkkkk..! spakbor belakang motor itu saya tabrak, setelah saya perhatikan, oh sayang sekali, spakbor belakangnya rusak, Siapa yang salah?, berhubung yang menceritakan saya, jadi dialah yang salah. heee. tapi sulit mencari bukti kalau saya yang salah.
Saat saya mengerem tiba-tiba tadi, sebuah motor lain melaju kencang di belakang saya, ia pun tak sempat
mengerem, namun ia berhasil menghindar, dengan segera membelokkan motornya ke samping kiri, dalam muka geram dan marah, ia teriak pada si pengendara yang belok tiba-tiba "woy Goblok!!!" setelah mengutarakan kekesalannya, ia kembali menarik gas, dan ngrenggggg, pergi, seakan teriakannya membuatnya lupa apa yang baru saja terjadi.
Saya sendiri masih menata hati yang kesal, tapi kasihan ya sudah ketabrak motor saya, spakbornya rusak, ditambah pujian goblok pula. aku memperhatikannya sebentar, memastikan kalau si pengendara sehat walafiat, setelah yakin hanya motornya yang rusak, sayapun cabut lagi, melanjutkan perjalanan di dore yang makin indah, dalam hati kuberucap :
"kawan biarlah spakbormu sedikit rusak, tapi pengalaman ini yang harus selalu kau ingat, tengok dan pelajari lah keadaan saat hendak membelokkan motormu berbalik arah"
Sebuah pelajaran : saya harus lebih hati-hati jika hendak membelok di tengah jalan, perhatikan jarak motor yang tengah melaju.
Dan kenyataannya mudah sekali Buat SIM, semakin banyak uang maka semakin mudah, tak ayal kalau uang banyak diintip koruptor, urutan buat SIM hanya : Bawa uang, cari Calo baik calo dari dalam , maupun calo dari luar, kemudian tunggu , foto, jadi dah SIM. *di tangerang seperti itu, entah di kota lain
SIM bukanlah surat ijin melanggar, setiap orang yang memilikinya bisa melanggar seenak udelnya,
kembali ke pokok pembicaraan .
Sore tadi, saat sinar mentari mulai menjingga, dengan kecepatan 60km/jam, saya kendarai motor kesayangan di jalan lurus, arah angin yang datang dari belakang, membuat motor kesayangan semakin nyaman di kendarai, namun saat matahari tertutup gumpalan awan tipis nan lembut, tiba-tiba sebuah motor dengan logo tiga garpu tala yang berada tak jauh di depan saya, memutar arah, ya . motor itu memutar arah, seenak mbahnya saja, mungkin ia rasa jalanan punya mbahnya, kenapa ia belok saat motor saya sudah dekat dengan motornya,saya tak bisa mengontrol kecepatan motor saya karena serba mendadak, di tambah rem depan belakang masih tromol.
Oh tidak..! motor kesayangan akhirnya tak bisa tidak untuk menabrak.
Brakkkkk..! spakbor belakang motor itu saya tabrak, setelah saya perhatikan, oh sayang sekali, spakbor belakangnya rusak, Siapa yang salah?, berhubung yang menceritakan saya, jadi dialah yang salah. heee. tapi sulit mencari bukti kalau saya yang salah.
Saat saya mengerem tiba-tiba tadi, sebuah motor lain melaju kencang di belakang saya, ia pun tak sempat
mengerem, namun ia berhasil menghindar, dengan segera membelokkan motornya ke samping kiri, dalam muka geram dan marah, ia teriak pada si pengendara yang belok tiba-tiba "woy Goblok!!!" setelah mengutarakan kekesalannya, ia kembali menarik gas, dan ngrenggggg, pergi, seakan teriakannya membuatnya lupa apa yang baru saja terjadi.
Saya sendiri masih menata hati yang kesal, tapi kasihan ya sudah ketabrak motor saya, spakbornya rusak, ditambah pujian goblok pula. aku memperhatikannya sebentar, memastikan kalau si pengendara sehat walafiat, setelah yakin hanya motornya yang rusak, sayapun cabut lagi, melanjutkan perjalanan di dore yang makin indah, dalam hati kuberucap :
"kawan biarlah spakbormu sedikit rusak, tapi pengalaman ini yang harus selalu kau ingat, tengok dan pelajari lah keadaan saat hendak membelokkan motormu berbalik arah"
Sebuah pelajaran : saya harus lebih hati-hati jika hendak membelok di tengah jalan, perhatikan jarak motor yang tengah melaju.
Comments
Post a Comment