Pak tolong kirim air ke daerah saya..!
Siang hari, Tangerang kota kali ini tak seperti biasanya, udara kering, matahari tak jua tertutup awan, panas sekali. beruntung PU gemar menanam pohon di pinggir jalan, jadilah kebanyakan ruas jalan di kota kesayanganku penuh dengan rindangnya pohon angsana, ambon, bintaro, dan mahoni, untuk jalan benteng betawi banyak sekali pohon waru di kanan kiri jalan, udara kering dan paparan panas, serasa angin lalu.
Aku memarkir motorku di depan PDAM Tirta Benteng kota Tangerang, Di Jl. komp. PU prosida bendungan pasar baru, kantornya bersebrangan dengan sangego (Pintu air sepuluh) yang menjadi ikon wisata kota Tangerang. di sini pun suasana jalan sejuk rindang tertutup angsana, nanti saat musim angsana berbunga maka jalan di depan kantor PDAM tertutup hamparan salju kuning dari bunga-bunga angsana yang berguguran. pohon angsana seakan menjadi pagar besar yang membatasi antara jalan dan sungai dengan air jernih kehijauan.
Aku masuk ke kantor PDAM, tujuanku masih sama dengan delapan bulan yang lalu, menanyakan kapan PDAM mengalirkan airnya ke rumahku, ini juga kali ketiga aku datang ke sini, menanyakan sebuah jawaban pasti, karena selama ini yang aku dapat hanya sebuah jawaban yang tak pasti. mereka bilang kalau daerahkku dan beberapa daerah lainnya masuk ke dalam daftar tunda, alasannya karena tekanan air kecil, kalau di buka maka tekanan tak mampu mendorong air untuk sampai pada keran-keran di daerahku, tapi harus sampai kapan? delapan bulan menunggu hanya ada satu kata "daerah si mas masuk dalam daftar tunggu, kita nggak tahu pastinya kapan, mungkin tahun 2012". padahal aku mendaftar dari tahun kemarin, tahun kemarin si petugas bilang mungkin akhir tahun, dan tahun ini ia bilang mungkin tahun ini, tapi saat aku tanya kapan, ia menjawab "nanti kita mau kerjasama dengan pihak swasta", lah memang kalau tidak kerjasama tidak mampu? saat saya tanya kapan kerjasamanya, ia bilang
"tidak tahu".
saat saya tanya kapan kira - kira lokasi saya akan disurvei, si petugas bilang :
"tidak tahu".
saya tanya, berapa lama lagi saya harus menunggu dengan selalu ada di daftar tunggu, ia jawab :
"tidak tahu".
dalam hati saya bilang :
"cape deh...."
Aku memarkir motorku di depan PDAM Tirta Benteng kota Tangerang, Di Jl. komp. PU prosida bendungan pasar baru, kantornya bersebrangan dengan sangego (Pintu air sepuluh) yang menjadi ikon wisata kota Tangerang. di sini pun suasana jalan sejuk rindang tertutup angsana, nanti saat musim angsana berbunga maka jalan di depan kantor PDAM tertutup hamparan salju kuning dari bunga-bunga angsana yang berguguran. pohon angsana seakan menjadi pagar besar yang membatasi antara jalan dan sungai dengan air jernih kehijauan.
Aku masuk ke kantor PDAM, tujuanku masih sama dengan delapan bulan yang lalu, menanyakan kapan PDAM mengalirkan airnya ke rumahku, ini juga kali ketiga aku datang ke sini, menanyakan sebuah jawaban pasti, karena selama ini yang aku dapat hanya sebuah jawaban yang tak pasti. mereka bilang kalau daerahkku dan beberapa daerah lainnya masuk ke dalam daftar tunda, alasannya karena tekanan air kecil, kalau di buka maka tekanan tak mampu mendorong air untuk sampai pada keran-keran di daerahku, tapi harus sampai kapan? delapan bulan menunggu hanya ada satu kata "daerah si mas masuk dalam daftar tunggu, kita nggak tahu pastinya kapan, mungkin tahun 2012". padahal aku mendaftar dari tahun kemarin, tahun kemarin si petugas bilang mungkin akhir tahun, dan tahun ini ia bilang mungkin tahun ini, tapi saat aku tanya kapan, ia menjawab "nanti kita mau kerjasama dengan pihak swasta", lah memang kalau tidak kerjasama tidak mampu? saat saya tanya kapan kerjasamanya, ia bilang
"tidak tahu".
saat saya tanya kapan kira - kira lokasi saya akan disurvei, si petugas bilang :
"tidak tahu".
saya tanya, berapa lama lagi saya harus menunggu dengan selalu ada di daftar tunggu, ia jawab :
"tidak tahu".
dalam hati saya bilang :
"cape deh...."
Comments
Post a Comment