Perpustakaan Kota Tangerang

Gedung Perpus kota tangerang
      Perpustakaan kota Tangerang (klik untuk kunjungi situs resminya)yang sebelumnya menyatu dengan gedung Disnaker, kini memiliki gedung sendiri, terdiri dari dua lantai, lantai pertama untuk tempat koleksi buku dan media lainnya, lantai kedua untuk kantor, yang membuat nyaman perpus ini adalah petugasnya yang ramah, gedung ini cukup lebar sebagai perpustakaan kota, koleksinya lumayan lengkap, terutama referensi, bundelan koran, majalah, berbagai macam Ensiklopedia berbahasa Inggris dan Indonesia memenuhi rak-rak di ruang referensi, sampai kitab berbahasa arab puluhan jilid pun ada di dalamnya.

koleksi berbahasa arab
     Ini adalah kali kedua saya berkunjung ke perpustakaan, gedungnya yang modern terletak di Jalan perintis kemerdekaan no. 9 ini memiliki lahan yang imut, cukup untuk beberapa motor dan mobil, oh ya, kebetulan saya belum daftar jadi anggota, saat hendak mendaftar, seorang petugas menanyakan foto 3x4 dua lembar,

"Biasanya pakai kamera digital mbak?" ujar saya, bukan apa-apa, aneh saja, perpustakaan sekaliber kota masa tak ada kamera yang bisa langsung foto di tempat.



sebagian koleksi bundelan majalah

"Kamera ada, tapi kalau foto di sini, mas bayar 10.000" kata seorang petugas sambil tersenyum.

Alisku bertemu, " kok begitu ya mbak?". tanyaku penasaran

"Iya mas, kameranya  punya pribadi, bukan dari anggaran perpustakaan, jadi uang yang sepuluh ribunya hitung-hitung untuk biaya kameranya mas," lanjut si mbak petugas menjelaskan.

"Oh gitu ya mbak, terus bagaimana?" tanyaku lebih lanjut
sebagian bundelan koran

"Lebih baik si mas nanti saja datangnya, bawa foto 3x4 dua lembar, dari pada foto di sini bayar sepuluh ribu, itu juga terserah si masnya aja".

"Ya sudah nanti saja mbak buatnya, lagian saya juga nggak mau pinjam untuk dibawa pulang".

anak-anak tengah membaca
di perpustakaan
      Saya lihat si mbak tersenyum, saya melanjutkan dengan meminjam buku pengantar klasifikasi persepuluhan dewey. setelah berlama-lama dengan buku pengklasifikasian bahan pustaka tersebut, saya berpindah ke ruang referensi, di sini ternyata banyak anak-anak, senang sekali melihat mereka tertawa riang sambil membaca buku humor, salah seorang di antara mereka bernama Agung, Ia rajin datang ke perpustakaan ini, saya sendiri jadi malu, anak kuliah kalah sering datang ke Perpus di banding anak SD, hee... oh ya ada Wi-fi nya juga, yang punya perangkat seluler atau laptop yang mendukung Wi-fi bisa langsung koneksi gratis.

    Jempol untuk pemkot Tangerang.. 

Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman Membuat Cincau Hijau Sendiri :)

Pengalaman membuat SIM di Polres Tangerang

Toko buku bekas di pinggir terminal Blok M