Beda Penjajah Belanda Beda Orang Indonesia.
Miris kalau lihat jalan-jalan yang saya lalui, padahal belum lama dibuat, tapi sudah banyak retak dan berlubang, entah bagaimana sebabnya, tapi menurut saya telah menjadi pemandangan umum di kebanyakan jalanan di negeri ini, kecuali jalan Tol mungkin.
Jika membandingkan dengan bangunan, stasiun maupun tempat tempat lainnya yang dibuat saat jaman penjajahan Belanda dahulu, masih banyak yang berdiri kokoh, seperti Istana merdeka, Istana Bogor, Lawang Sewu, Museum fatahillah di kota tua jakarta dan masih banyak lagi. bangunan ini dibuat dengan bahan-bahan berkualitas dengan takaran semen, batu dan pasir yang tepat tak dikurang-kurangi, seandainya pembuatan jalan pada jaman itu telah dikenal metode beton, mungkin sampai saat ini kita tak perlu lagi membongkar - bongkar jalan yang ada.
Tapi yang saya lihat di jalan-jalan, baru saja beberapa bulan sudah berlubang, bahkan hancur, apakah kita miskin bahan-bahan karena sudah terpakai oleh belanda untuk membangun dahulu kala?, atau kita tak sepandai mereka dalam membuat berbagai bangunan dan jalan?, rasanya tak mungkin, karena bahan-bahan masih berlimpah ruah di sini, di tambah banyak orang-orang pintar negeri ini yang kuliahnya sampai ke luar negeri. atau mungkin kita tak punya cukup dana untuk membuat jalanan yang baik dan berkualitas?, tak masuk akal jika kita tak punya uang untuk sekedar membuat jalan, lumbung uang banyak sekali di sini, sampai pejabat pun gemar minta naik gaji dan beberapa korupsi karena negeri kita kebanyakan uang.
Jawaban sederhana dari semua ini adalah karena mereka orang-orang belanda yang hidup di sini, di negeri kita tercinta, mereka merasa akan tinggal selamanya di sini, dan tak lain karena mereka punya rasa memiliki pada apa yang mereka buat. mereka punya rasa memiliki baik untuk diri sendiri maupun untuk keturunan mereka. lalu kita? apakah kita tak memiliki rasa memiliki ?, mungkin punya, tapi seadanya. bahkan untuk diri kita sendiri, kita tak perduli, jalanan yang pastinya kita akan gunakan dan lalui, anak dan cucu kita, begitu seadanya, begitu mudah rusak. masih pantaskah kita punya rasa memiliki? karena merasa milik sendiri kita akan membuat yang terbaik dengan milik kita, lalu milik siapakah jalanan yang rusak ini, jalanan yang hancur ini?
Kerusakan dan kehancuran adalah milik orang-orang yang tidak punya rasa memiliki.
Comments
Post a Comment