Kaca Mata
Kaca Mata,
Hampir tujuh tahun kukenakan kaca mata, benda dengan lensa cekung berbingkai besi, dengan dua tangan yang selalu mencengkeram telingaku agar ia tak jatuh. Entah mengapa sampai bisa kukenakan kaca mata. tak terbesit takdir kalau Aku menggunakannya.
Oh, Indah sekali hidup tanpa kacamata, Indah sekali memiliki mata jelita normal tanpa ada sesuatu menghalangi pandangan. tanpa lupa dimana tadi kuletakkan kaca mata. selalu berulang, kerap kali saat bangun tidur kulupa di mana kuletakkan kaca mata. Dunia berbayang, menjadi kaca berembun. menggantinya jika pecah jatuh terinjak, terduduki. ya itulah kacamata. bagaikan asteroid yang memisakan sisi lain mata dengan dunia sekitar.
kita tak tahu apa itu sehat sebelum kita sakit.
tiada satu pun nikmat Allah yang patut saya Ingkari.
Hampir tujuh tahun kukenakan kaca mata, benda dengan lensa cekung berbingkai besi, dengan dua tangan yang selalu mencengkeram telingaku agar ia tak jatuh. Entah mengapa sampai bisa kukenakan kaca mata. tak terbesit takdir kalau Aku menggunakannya.
Oh, Indah sekali hidup tanpa kacamata, Indah sekali memiliki mata jelita normal tanpa ada sesuatu menghalangi pandangan. tanpa lupa dimana tadi kuletakkan kaca mata. selalu berulang, kerap kali saat bangun tidur kulupa di mana kuletakkan kaca mata. Dunia berbayang, menjadi kaca berembun. menggantinya jika pecah jatuh terinjak, terduduki. ya itulah kacamata. bagaikan asteroid yang memisakan sisi lain mata dengan dunia sekitar.
kita tak tahu apa itu sehat sebelum kita sakit.
tiada satu pun nikmat Allah yang patut saya Ingkari.
Comments
Post a Comment