Lagi Lagi Cinta
Kemarin pagi saat buka kompasiana.com saya banyak menemukan artikel tentang cinta yang bertebaran rubrik humaniora, kesehatan juga catatan harian.
Temanya beragam, mulai dari bahaya cinta (cinta kok bahaya?), maksiat cinta (kasian cinta jadi kambing hitam hihi), cinta yang membutakan hati, sampai panci (perkosaan atas nama cinta), yang terakhir menarik menurut saya untuk diulas.
Perkosaan? Yups.. Begitulah, pemerkosa kini tidak identik lagi dengan tampang bewok, badan kekar, dan wajah sangar. Pacar pun bisa jadi pemerkosa? Halaahhh. Tapi bukan dengan cara kasar, caranya halus, tertata, rapi, hehe emangnya baju.., begitulah, miris saat baca statistik angka pelajar wanita yang sudah tidak lagi pure lumayan banyak.. Bahkan saya lupa di kota mana (contoh pembaca kurang teliti) kira-kira 96% mahasiswi (kok angka dikira2?), tapi saya memang benar benar membacanya dari jurnal ilmiah, mereka telah melakukan hubungan badan di luar nikah :(
Dan perkosaan ini (atas nama cinta) sangat sulit untuk sampai ke permukaan atau tingkat hukum lantaran alasannya atas nama cinta, tidak ada pemaksaan, hayo dah, padahal dari kisah yang saya dengar dan baca si perempuan seakan diintimidasi, dipojokkan, atau diancam oleh pacarnya.
Hmm.. Apa si lelaki yang salah? Ngga jugaa, atau perempuannya yang salah? Belum tentu. Nah lantas siapa yang salah?
Yang pasti bukan salah cinta :)
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
Temanya beragam, mulai dari bahaya cinta (cinta kok bahaya?), maksiat cinta (kasian cinta jadi kambing hitam hihi), cinta yang membutakan hati, sampai panci (perkosaan atas nama cinta), yang terakhir menarik menurut saya untuk diulas.
Perkosaan? Yups.. Begitulah, pemerkosa kini tidak identik lagi dengan tampang bewok, badan kekar, dan wajah sangar. Pacar pun bisa jadi pemerkosa? Halaahhh. Tapi bukan dengan cara kasar, caranya halus, tertata, rapi, hehe emangnya baju.., begitulah, miris saat baca statistik angka pelajar wanita yang sudah tidak lagi pure lumayan banyak.. Bahkan saya lupa di kota mana (contoh pembaca kurang teliti) kira-kira 96% mahasiswi (kok angka dikira2?), tapi saya memang benar benar membacanya dari jurnal ilmiah, mereka telah melakukan hubungan badan di luar nikah :(
Dan perkosaan ini (atas nama cinta) sangat sulit untuk sampai ke permukaan atau tingkat hukum lantaran alasannya atas nama cinta, tidak ada pemaksaan, hayo dah, padahal dari kisah yang saya dengar dan baca si perempuan seakan diintimidasi, dipojokkan, atau diancam oleh pacarnya.
Hmm.. Apa si lelaki yang salah? Ngga jugaa, atau perempuannya yang salah? Belum tentu. Nah lantas siapa yang salah?
Yang pasti bukan salah cinta :)
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
Comments
Post a Comment