"Pembangunan Kelenteng" Mengapa Dilarang?
Di Tangerang, tepatnya di Kampung baru, kecamatan Karawaci, ada sebuah lahan kosong dipinggir jalan, di tengah lahan kosong itu sebuah plang dan berisi tulisan yang kurang lebih seperti ini :
"di tempat ini akan dibangun kelenteng dan sekolah"
Saya sudah melihat tulisan itu beberapa bulan lalu, dan minggu kemarin saya bersama kawan melintasi jalan yang sama melihat lahan kosong itu masih sama, belum dibangun apa-apa, yang ada hanya semak belukar tumbuh makin meninggi.
saya tanya kawan saya "mengapa masih belum juga dibangun? apa etnis tionghoa yang cukup banyak di daerah ini kehabisan dana untuk membuat kelenteng?".
"Masyarakat Muslim di sini banyak yang melarang pembuatan kelenteng". jawabnya
Dalam hati saya bertanya-tanya, mengapa sampai dilarang? lalu di mana mereka akan beribadah jika pembangunan rumah ibadah ditolak masyarakat? mengapa masyarakat melarang, bahkan yang melarang kebanyakan mereka beragama Islam.
Sebuah dilema yang membuat citra Islam menjadi kurang baik, Islam agama yang menebarkan kasih sayang terkesan menjadi agama yang kaku, fobia terhadap majunya agama lain, padahal tidaklah demikian, Islam itu akan selalu baik, saat Rasul hijrah ke madinah, di sana banyak rumah-rumah ibadah agama lain, tapi apa yang terjadi? tak ada satupun naskah yang menjelaskan Islam melarang pembangunan dan penghancuran rumah ibadah agama lain. Bahkan saat perang pun rasul melarang penghancuran Gereja, Sinagog, Kelenteng dan rumah ibadah lainnya.
Umat muslim tak mesti khawatir akan pembangunan rumah ibadah, bahkan sampai demo untuk melarangnya, yang mesti dikhawatirkan adalah banyak umat muslim semakin jauh dari islam, lantas melarang pembangunan rumah ibadah agama lain, "sudah tak tahu agama sendiri, melarang agama lain beribadah".
Belajar dan terus belajar, di banyak tempat orang-orang masuk Islam berbondong-bondong, "tak ada paksaan dalam beragama, karena orang yang faham betul artinya hidup akan mengerti mana petunjuk dan mana sesat",
Islam adalah sebuah petunjuk bagi seluruh alam.
Ampuni dosa kami ya Allah.
Comments
Post a Comment