Pengisi Bensin
Setelah menempuh perjalanan Jakarta Timur - Tangerang saya baru 'ngeh' kalau jarum penunjuk bensin sudah tak bisa turun lagi..mungkin hanya tersisa beberapa sendok teh bensin di dalam tangki.
Di dekat pertigaan kebon besar tangerang saya ada sebuah pom, lantas saya pun berniat mengisi bensin, syukurlah karena malam hari jadinya tidak antri.
Petugas pengisi bensinnya laki-laki, matanya merah, terlihat rasa kantuk yang tak bisa ia tutup-tutupi, bahkan saat ia sedang mengisi bensin, matanya terpejam berkali-kali, yang pasti Ia butuh istirahat.
"Shift berapa bang?" Tanya saya, karena tak ada yang antri setelah saya, saya tak canggung bertanya.
"Shift 3, nanti pulang jam tujuh pagi" jawabnya
Saya melirik jam tangan, sekarang baru jam sepuluh malam.
"Kayaknya si abang nagntuk banget"... Ujar saya basa basi..
"Iya betul, tapi nanti ada giliran waktu tidur, kira kira 3 jam".
"Syukur deh kalau gitu bang" sambut saya sambil menstarter motor..
Saat pergi aku lihat si lelaki pengisi bensin menguap tak henti henti
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
Di dekat pertigaan kebon besar tangerang saya ada sebuah pom, lantas saya pun berniat mengisi bensin, syukurlah karena malam hari jadinya tidak antri.
Petugas pengisi bensinnya laki-laki, matanya merah, terlihat rasa kantuk yang tak bisa ia tutup-tutupi, bahkan saat ia sedang mengisi bensin, matanya terpejam berkali-kali, yang pasti Ia butuh istirahat.
"Shift berapa bang?" Tanya saya, karena tak ada yang antri setelah saya, saya tak canggung bertanya.
"Shift 3, nanti pulang jam tujuh pagi" jawabnya
Saya melirik jam tangan, sekarang baru jam sepuluh malam.
"Kayaknya si abang nagntuk banget"... Ujar saya basa basi..
"Iya betul, tapi nanti ada giliran waktu tidur, kira kira 3 jam".
"Syukur deh kalau gitu bang" sambut saya sambil menstarter motor..
Saat pergi aku lihat si lelaki pengisi bensin menguap tak henti henti
Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone
Comments
Post a Comment