Puisi kedua
Kau tercipta terkapar lunglai cakra
Seperti yang lainnya lemah,
Kini kau ingin menggapai langit
Kebiruan tertempa cahaya kuning matahari
Hihi, menjilat sikumu kau tak mampu
Membumilah, kembalilah pada tuhanmu
Sedang kau tahu, kakimu tak pernah lepas
Dari tanah, lambang kerendahanmu
Kau terlalu sibuk dengan kejasmanianmu
Yang bau tanah, berpanu, beradaki
Sedang rohanimu kau biarkan fakir
Berjalanlah kembali beriringan ...
Seperti yang lainnya lemah,
Kini kau ingin menggapai langit
Kebiruan tertempa cahaya kuning matahari
Hihi, menjilat sikumu kau tak mampu
Membumilah, kembalilah pada tuhanmu
Sedang kau tahu, kakimu tak pernah lepas
Dari tanah, lambang kerendahanmu
Kau terlalu sibuk dengan kejasmanianmu
Yang bau tanah, berpanu, beradaki
Sedang rohanimu kau biarkan fakir
Berjalanlah kembali beriringan ...
Comments
Post a Comment