Satu Saf Setengah
Ufuk baru saja terbelah sinar putih
melesat cepat mencakrawala...
kemudian hilang berganti azan
Satu saf setengah, belum juga lebih
Dengan barisan setengah baya, juga lordosis
Bermata sayu menguap-nguap
saat mengingat-Mu, kepala sesekali jatuh
Mengantuk, takluk pada kehendak diri
Sebegitukah lupa kami pada-Mu
Hingga jika ada kepastian kubur mendekat
Buru-buru kami bermanja
Berbaik-baik, takut pada himpitan rumah kami nanti
Padahal kami mengerti
akan kau panggil pulang kapan saja
Hapunteun Gusti, bilih kantos gaduh kepalepatan :(
Comments
Post a Comment