Sore Hari di Bantaran Cisadane
Matahari telah condong ke barat, sinar sore yang menyilaukan menerpa riak sungai Cisadane, air memantul-mantulkan warna keemasan.
Aku duduk sendiri di sebuah bangku di pinggir sungai, menunggu seseorang, ya kulebih menikmati menunggu daripada indah pantulan sinar yang kupandangi, menunggu seorang pujaan hati.
Seseorang mucul di antara keramaian, berbaju hijau selaras dengan kerudung yang ia kenakan, Aku menghampirinya, kemudian mencari-cari tempat duduk untuk kami bicara, ada bangku panjang kosong, kupilih. Kami duduk, bicara...
Ada sekat-sekat waktu, antara Aku dan Dia, apa yang mesti aku katakan? Sedang hati ini masygul karenanya ...
Aku duduk sendiri di sebuah bangku di pinggir sungai, menunggu seseorang, ya kulebih menikmati menunggu daripada indah pantulan sinar yang kupandangi, menunggu seorang pujaan hati.
Seseorang mucul di antara keramaian, berbaju hijau selaras dengan kerudung yang ia kenakan, Aku menghampirinya, kemudian mencari-cari tempat duduk untuk kami bicara, ada bangku panjang kosong, kupilih. Kami duduk, bicara...
Ada sekat-sekat waktu, antara Aku dan Dia, apa yang mesti aku katakan? Sedang hati ini masygul karenanya ...
Comments
Post a Comment