Delapan hari lepas dari Hari lingkungan Hidup

    Delapan hari lalu kita memperingati Hari Bumi, sebuah hari yang mengingatkatkan kita untuk rehat sejanak, merenung apa sumbangsih kita selama ini pada lingkungan?, mungkin kita selama ini sibuk dengan rutinitas keseharian, saya sendiri merasakan semakin hari semakin saja tetumbuhan, pepohonan rindang makin jarang karena ditebang, terlebih tinggal di kota urban, ada lahan sedikit saja lahan kosong  lebih baik dibuat kontrakan daripada di tanami pepohonan. awalnya setiap rumah memiki pohon, kini pohon dilokalisasi di taman kota.

   Pohon menghasilkan Udara segar, akarnya mengikat air, rindangnya mengundang kicau burung, pohon adalah sebuah lambang kehidupan, sampai sampai di surga pun banyak pepohonan. kita tak bisa lepas dari pohon, dan kita akan terus merindukannya.

Beras Tumpah (Dieffenbachia)

   Bagaiman jika tak punya lahan untuk menanam pohon?

  Ada banyak program yang dilakukan pemerintah dan swasta, pemerintah menggebrak program one person one tree, ada juga radio swasta turut andil dengan mengadakan program adopsi pohon, tapi saya sendiri tak punya lahan untuk menanam pohon di lingkungan sendiri. sedang adopsi pohon butuh biaya lebih.

  Alterntifnya?

   Ada banyak tanaman kecil yang kita bisa tanam di lahan terbatas atau di gang gang sempit, salah satunya dieffenbachia atau yang lebih kita kenal dengan nama beras tumpah selain tidak rewel dalam perawatan, tanaman ini juga cukup baik dalam mengikat karbon dioksida, bisa ditempatkan dalam ruang juga bisa jadi penghias halaman terbatas. pilihan lain selain dieffenbchia ada Aglonema dan anthurium tapi keduanya sedikit lebih manja dibanding dieffenbachia.

   Selamat Hari lingkungan hidup (hehe telat).. kita kembali ambil bagian untuk peduli lingkungan :)
   Yuk menanam pohon di lahan kita (yang terbatas hehe :)

Dieffenbachia cocok juga sebagai
pemanis ruangan :)
sumber gambar : http://1stinflowers.com