Ga nyambung
Sore tadi habis kumpul bareng koko cici dari Serang dan Tangerang. acara dari awal sampai akhir makan, tau apa yang dimakan? b2, bukan!, sayur bakut, oh no . . those're forbidden for Muslim, tapi semur jengkol hihi..., merakyat.. meng-in-do-nesia, atau lebih tepatnya down-branding, perkumpulan tidak mesti prasmanan pakai makanan yang sudah mainstream. atau makanan yang tidak biasa dimakan, tapi dari sini yang bisa dinilai adalah kebersamaan dalam sebuah kesepakatan rasa. kalau dicoba di sebuah pesta pernikahan makanan yang disediakan seperti semur jengkol (sayangnya seakan tidak berkelas), sayur asem dengan ikan teri plus sambal, dipastiin lebih cepet abis, tapi forget it . . .
Peranakan Tionghoa di Indonesia kebanyakan punya ikatan silaturahmi yang kuat dan solid, baik haka, singkek ataupun hokian, semuanya punya keluarga besar masing-masing, merasa satu buyut juga jauh dari negara leluhur membuat peranakan bertahan dengan saling bantu satu sama lain. ini juga berlaku untuk para perantau jawa atau sunda yang tinggal di kota besar, mereka akan memiliki rasa kedaerahan terlebih kalau masih saudara. Saudara, keluarga adalah segalanya . . .
Comments
Post a Comment