Sebuah pengertian
Seorang bapak dekat dengan saya. tadi siang ia curhat, kalau uang yang ia miliki tidak cukup untuk membayar kredit motor sport anaknya. ia terpaksa menuruti keinginan anaknya untuk punya motor sport walau akbatnya dompet keluarga kembang kempis.. alasannya cuma satu, anaknya jarang pulang, tapi kalau dibelikan motor sport si anak berjanji bakal betah di rumah. "meres keluarga".
Satu motor mio digadai untuk down payment motor yang dingini anaknya, utangnya menumpuk, Bank Keliling dalam sehari bisa beberapa kali ke rumah, ia bilang ia malu pada tetangga, si anak tak tahu diri, bersikukuh minta dituruti menutup mata dari ekonomi keluarga yang sedang bengek.
Si Bapak terus bercerita, masa kecilnya, pergaulannya, hingga akhirnya kembali ke keinginan anaknya, ia mengambil nafas dalam-dalam, saya hanya mendengar, tak berkomentar, yang ia butuh hanya pendengar dan uang. sesekali saya bertanya, "bapak udah kasih pengertian?". si Bapak menjawab dan jawabannya hanya membuat ku bingung.
Menurut saya yang dibutuhkan adalah sebuah pengertian. Si anak tak mau mengerti kondisi keluarga, sedang si Bapak Ia ingin berhasil mendapat ikan tapi kolamnya menjadi keruh.
Lama ia bercerita,
dan di ujung ceritanya, ia bilang
"Cakra ada simpenan lebih ngga? saya pakai dulu ya . . . .".
%^$^(@#!
Comments
Post a Comment