Merekam Realitas
Kini realitas dapat direkam dan dimunculkan
kembali, salah satunya melalui foto dan video, saya sendiri hobi merekam realitas. Saat ada
momen spesial saya menyempatkan untuk memotret, lalu menyimpannya.
Merekam realitas berarti mengabadikan
sejarah, orang orang yang cenderung mengabadikan sejarah lebih menghargai
kehidupan hihi. tapi, apa setiap orang mesti mengabadikan
realitas melalui kamera yang dimiliki? Atau cukup sebagian orang saja?.
Saat dipertunjukan sirkus lumba lumba,
setiap kali si ikan lompat, penonton sibuk memvideo, memotret, atau mungkin ada
yang turut menyesal karena batre hapenya lemah, jadi tak bisa merekam sebuah
momen spesial.
Saya sendiri membagi momen bagi diri saya, untuk sepenuhnya di nikmati, atau untuk direkam, lalu dinikmati hasil rekamannya. tapi menikmati realitas akan lebih indah
dibanding sibuk memotret, orang yang memotret akan fokus pada kualitas foto
yang ia akan ambil, bukan pada pertunjukan itu sendiri.
apa kita lebih menikmati saat ini, atau menyimpan saat ini untuk dinikmati nanti, atau keduanya?
realitas yang saya rekam. |
Comments
Post a Comment