Manfaat di balik Tahi Ayam
kreno sedang berjalan di depan rumahnya tanpa menggunakan alas kaki, tak sengaja dia menginjak sesuatu berwarna hitam pekat, lembek hampir cair seperti mayones.
"ih, apaan nih ke-injek?" katanya tiba tiba
"ah, kaya tai ayam nih, tapi masa sih tai ayam ada disini? tanyanya penasaran.
"tapi warnanya kaya tai ayam item item gitu" kreno masih penasaran, ia mencolek sedikit sesuatu yang masih menempel di telapak kakinya.
"tai ayam bukan ya?" tanya kreno pada dirinya sendiri, "lembeknya si kaya tai ayam" kreno masih memperhatikan sesuatu yang kini sudah menempel ditelunjuknya, ia mencolek sesuatu itu cukup banyak.
"masa sii tai ayam?" masih penasaran Kreno mengendus ujung telunjuknya...
"aaaaah, ia bener ini tai ayam, baunya kaya tai ayam". "tapi apa ini tai ayam????" ia masih penasaran.
penasaran tak ketulunga ia pun menj..at ujung telunjuknya..... """"" aaahhh, bener iniiiii tai ayam. duuuh, """ secepatnya ia meludah. buru buru mencuci kakinya.
penasaran, sikap yang sering kita lupakan. padahal penasaran membuat berbagai hal muncul dari isi kepala, penasaran . . kemana sifat ini sekarang?
sering banget nanya anak anak kecil, kepingin jadi apa mereka sudah besar nanti. jawabnya beragam, tapi umumnya tiga, dokter-polisi-pilot.
dan hampir kebanyakan tak menjadi apa yang mereka cita citakan. sepele ya? namanya juga anak anak. terserah mau jadi apa, yang penting punya keinginan, jadi tidaknya ya rata rata tidak jadi.
apa anda penasaran kenapa mereka tidak jadi yang mereka inginkan? atau bahkan anda dan saya tidak menjadi yang kita inginkan saat masa leho kita bergelantungan tanpa rasa malu? jawabannya, penting amat pake dipikirin.
dulu saya saat lulus sd tergila dengan elektronik, belajar cara membuat papan pcb, menghafal belbagai hal hal yang berkaitan dengan transistor, kapasitor, resistor, bahkan menghitung warna gelang pada resistor saya bisa memastikan lebih cepat dibanding guru fisika waktu MTs. yang saya beli resistor, integrated circuit atau IC, dioda, dan lain lain. saya pernah membuat lampu kerlap kerlip dengn IC 555, menempelnya dengan kabel berdasarkan buku petunjuk. tapi ? kini saya bukan ahli elektronik.
Saya memiliki keinginan masuk Sekolah tehnik elektronik, tapi nyatanya tidak. saya sekolah di Bogor. dunia elektronik yang digilai selama MTs menguap.
di mana masalahnya?
saat seorang anak kepingin jadi dokter, kita sebagai orang dewasa tidak menjaga keinginannya, tidak memunculkan penasarannya pentingnya jadi dokter.
bahkan saya sendiri tidak menjaga rasa penasaran pada bidang sendiri, penasaran menguap begitu saja, saat berkuliah dibidang A, penasaran pada hal lain lebih berarti dibanding pada bidang sendiri.
jika ini sebuah masalah, Adakah solusinya ?
saya mesti lebih penasaran pada bidang saya sendiri, jika tidak menjadi yang terbaik, minimal saya mengerti lebih banyak dibanding orang lain, memahaminya secara rinci. lulus kuliah dengan bukan hanya membawa selembar kertas berisi nilai, tapi saya sendiri mampu menguasai apa yang saya pelajari.
Comments
Post a Comment