Saya Beralih ke buku digital

Belakangan saya lebih nyaman membaca buku di playbook, saya merasa buku-buku yng tersedia  playbook lebih efektif untuk di baca di berbagai waktu senggang saat tak terlalu padat beraktifitas, terlebih buku di aplikasi besutan Google ini bisa di baca di berbagai gawai yang saya miliki baik basis android , IOS , maupun website via windows. 


google book
google buku


Sudah beberapa buku yang saya baca, awalnya tak nyaman karena tulisan kecil kecil dan harus lihat layar terus menerus, tapi seiring berjalannya waktu, semua mengalir begitu saja. Memang fokus kadang tidak di dapat saat membaca buku di gawai yang terkoneksi dengan internet lantaran banyak pengalihan, mulai dari notifikasi Instagram, whatsapp dan lain sebagainya. Untuk menyiasatinya saya mematikan koneksi internet supaya membaca menjadi fokus dan informasi yang terserap menjadi maksimal. 

Tipe konservatif dalam membaca buku 

Sebelum berkenalan dengan Fumio sasaki, saya merupakan tipe pembaca yang cukup bergeming untuk tetap membaca dari buku buku cetak, karena ada sensasi saat di pegang dan membuka halamannya memiliki makna tersendiri, bisa di jadikan bantal, terlihat lebih smart ( hanya mengejar citra diri ), dan tumpukan buku yang padahal belum pernah di baca jika dipajang di ruang tamu, bisa mengintimidasi tamu kalau si tuan rumah orang yang berwawasan dan penuh dengan informasi apapun, nyatany zonk wkwkwk. 

Buku cetak bisa di koleksi dan dipinjamkan, buku cetak juga bisa di baca dan diwariskan, dan nyatanya buku cetak memakan ruang di rumah makin sempit hehe. . . Karena alasan terakhir itu dan juga banyaknya buku yang hanya terpajang tanpa pernah dibaca membuat saya menyadari kalau buku tidak sepenuhnya bisa menaikan citra diri, bukan itu fungsi sebuah buku, ia hanyalah penyimpan informasi yang bisa saya serap setiap kali saya membutuhkannya. 


Dalam bukunya Fumio sasaki mengatakan, bahwa kebahagiaan adalah saat kita mampu memiliki benda benda yang paling dibutuhkan dan digunakan sehari hari, kita tak perlu menyimpan berbagi macam buku yang tak pernah dibaca, bahkan pakaian yang hanya sekali dipakai dan selanjutnya di biarkan begitu saja di dalam lemari. 

Akhirnya saya mulai mengiyakan dan mengurangi pembelian buku fisik, buku fisik tetap saya beli lantaran terbatasnya buku yang tersedia di Google buku. 


Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman membuat SIM di Polres Tangerang

Pengalaman Membuat Cincau Hijau Sendiri :)

Belanja di Pasar Senen, antara murah sangat dan sangat mahal