Rumah itu aset atau bukan ?

Dalam bukunya "the richest man in the Babylon" yang terbit tahun 1926, indonesia saat itu belum ada hehe.. George S. Clason menjelaskan dalam prinsip ke lima adalah : untuk bertumbuh menjadi sejahtera ialah dengan memiliki rumah sendiri, bukan menyewa atau menumpang pada orang tua, Mr. clason berujar 

"Demikianlah datang banyak berkah bagi orang yang memiliki rumahnya sendiri. Dan akan sangat mengurangi biaya hidupnya, menyediakan lebih banyak penghasilannya untuk kesenangan dan pemuasan keinginannya". intinya memiiki rumah akan mengurangi biaya hidup, tanpa perlu menyewa selamanya.

kesimpulannya rumah merupakan aset penting yang harus di miliki, dengan mengumpulkan uang sedikit demi sedikit, menginvestasikannya dalam berbagai instrument, seperti saham maupun reksadana agar tidak tergerus inflasi. 

selang 69 tahun berikutnya, seorang investor hebat bernama peter lynch menulis buku " Lear to Earn". beliau berpendapat, seorang yang masih muda hendaknya keluar dari rumah orang tuanya untuk berusaha memiliki rumah sendiri, bekerja dan menabung untuk untuk downpayment memiliki rumah, karena rumah memiliki nilai yang umumnya terus bertumbuh lebih baik di atas tingkat inflasi sesuai lokasi dan kemudahan aksesnya, semakin dekat dekat dengan perkotaan akan semakin mahal demikian juga jika semakin mudah diakses dari berbagai daerah inti. 

di amerika pembelian rumah umumnya tidak secara cash, tapi dengan mengangsur / KPR / Mortgage, Peter lynch merekomendasikan dalam bukunya untuk mengangsur dibanding menyewa, karena pada suatu hari saat angsuran lunas, ia akan memiliki aset yang nilainya telah tumbuh dibanding saat dia pertama kali mencicilnya. 

.......

Robert Kiyosaki di tahun 1997 mempunya gagasan yang cerdas dan  agaknya bersimpangan dengan pendapat Clason dan Lynch, ia mengatakan bahwa memiliki rumah pribadi yang kita huni sendiri bukan lah sebuah aset, melainkan liabilitas, karena rumah yang kita tempati tidak menghasilkan uang secara rutin ke dompet kita, alih alih malah menjadi beban karena mesti ada biaya perawatan, listrik, air juga pajak. 

menurut saya ini prinsip yang cerdas juga radikal, aset hanya bisa disebut aset jika menambah arus kas secara rutin ke rekening/ dompet kita, menurut robert rumah bisa dikatakan aset jika rumah itu menghasilkan uang secara rutin, baik itu di sewakan atau menjadi tempat untuk kerjasama bisnis. bukan rumah yang kita huni. 

.......

Hmm... jangankan rumah yang disewakan, umumnya generasi milenial yang lahir di rentang tahun 1981 hingga 1996 sulit memiliki rumah kalau bukan dari warisan hehe... saya sendiri menilai rumah sebagai aset bertumbuh, karena akan ada selisih keuntungan dari harga jual dan beli walaupun sudah di sesuaikan inflasi, selisih harga jual itu membuat rumah masuk dalam kategori aset. 

saat seseorang menjual rumahnya dengan harga lebih mahal, ia bisa pindah ke rumah yang lebih murah dengan memegang uang extra dari keuntungan rumah sebelumnya. walaupun memang rumah yang di huni tidak memberikan keuntungan rutin selama masih di huni. 

saya sendiri masih mengontrak hingga menulis tulisan ini,  namun saya tetap mengikuti saran robert kiyosaki, saya sudah memiliki rumah namun saya sewakan, dan memilih ngontrak. karena lokasi tempat saya ngontrak lebih kondusif dan baik untuk tumbuh kembang anak anak saya dibanding lokasi rumah yang saya beli tahun kemarin. subsidi silang lah. 

selain itu saya juga berupaya menggabungkan dua pendapat antara lynch dan robert,  tahun depan saya mencoba untuk mencicil rumah yang akan saya dan keluarga huni, karena lingkungan yang baik untuk anak anak saya, juga akses yang mudah di capai dari berbagai tempat, karena harganya cukup tinggi saya masuk ke skema mencicil mengikuti saran lynch dengan tetap memiliki aset rumah yang disewakan mengikuti saran robert kiyosaki. 

semoga jalan kita di permudah untuk memperbaiki kualitas kehidupan keturunan untuk memiliki lingkungan yang lebih baik, aamiin





Comments

Popular posts from this blog

Pengalaman membuat SIM di Polres Tangerang

Pengalaman Membuat Cincau Hijau Sendiri :)

Belanja di Pasar Senen, antara murah sangat dan sangat mahal