JAKARTA
kemarin langit beitu biru, angin bergerak lamban nan lembut membelai semua wajah-wajah manusia penghuni jakarta selatan, saya, nurofik, mulyadi sedang asyik duduk-duduk di teras depan kamar kontrakan sambil ngobrol ngalor ngidul, kalo elor mentok putar arah ke kidul kidul mentok puter arah ke alor. begitulah kerjaan kami saat baru pulang kuliah, di temani dengan sebungkus "sukro", sukronya abis hal yang dibicarakannya pun habis, karena sukronya hanya sebungkus kecil, maka hari itu obrolan kami pun hanya sebentar namun bermanfaat. entah dari mana kami malah membicarakan anyaman hanya karena tak sengaja melihat pohon pandan tikar, setelah ngalor ngidul ngomongin tuh pohon dari sini kami tahu ternyata mulyadi ahlinya, mulai dari bikin bilik,bakul sampai-sampai kalau kita ingin memesan baju dari anyaman bambu atau pandan misalnya , mungkin ia akan membuatnya asalkan anda menyiapkan uang yang cukup besar, karena seniman yang satu ini sedikit bokek kalo akhir-akhir bulan. lang