Anak kecil demam batu
Apa hobi anda?, bagi sebagian besar orang indonesia pertanyaan ini terasa membingungkan. karena memang umumnya tak punya hobi. hobi kita kebanyakan sporadis, satu begini, begini semua, satu begitu, begitu semua. tanpa pusing pusing mikirin kenapa bisa begini kenapa bisa begitu.
pasti masih ingat, saat pohon aglonema menjadi primadona, penjual aglonema bermunculan di mana mana, begitu juga ikan louhan, sporadis. sekarang ini sedang gandrung batu, batu akik, batu bata, batu kali, kalimaya, kali ciliwung, safir, merah delima, dan lain sebagainya. penjualnya pun di mana mana, di trotoar, bermunculanlah pengasah batu, semua jadi kenal berbagai jenis batu, bagus. jadi kita tak mudah di tipu mengenai batu. tapi, mengapa hobi batu harus sama ?
Kembali ke jaman Batu
Kita kembali ke jaman batu, bedanya jaman batu kali ini bukan karena tak ada besi atau tembaga, tapi karena banyak sekali pegandrung batu tidak tahu kenapa sekarang banyak batu bermunculan, yang dagang di mana-mana, yang beli tak kenal usia. harganya berpariatif,mulai seharga sebungkus rokok sampai ada batu seharga satu buah mobil mewah.
Mengambil hikmah
Ada hikmah yang bisa kita petik, tren di Negara kita cuma sesaat dan sisanya dilupakan, kita mudah lupa. lupa pada hal hal yang dulu pernah berulang dan merugikan, kini kita lakoni lagi dan rugi lagi. pernah ingat masa masa anthurium jadi pohon keramat, yang harganya lumayan mahal, bawa hoki lah, pohon keren lah, bahkan tak sedikit pohon anthurium yang harganya di tentukan dari jumlah daunnya, namun sekarang ? maukah anda membeli pohon anthurium seharga satu juta rupiah ? atau adakah yang akan membeli pohon anthurium anda seharga satu juta rupiah ? ora ene.
Begitu juga batu, saat semua mencari batu, ada batu batu yang sebetulnya murah, dan suatu hari nanti akan terlihat banyak dipasaran, kini tertahan dan mahal. ada momen momen dan pemain belakang yang sengaja mengangkat tren batu ke pasaran. saat semuanya ke titik jenuh, batu yang sekian mahal menjadi sekian murahnya.
mari kita mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang tak lazim di sekitar kita
hihihihi.
pasti masih ingat, saat pohon aglonema menjadi primadona, penjual aglonema bermunculan di mana mana, begitu juga ikan louhan, sporadis. sekarang ini sedang gandrung batu, batu akik, batu bata, batu kali, kalimaya, kali ciliwung, safir, merah delima, dan lain sebagainya. penjualnya pun di mana mana, di trotoar, bermunculanlah pengasah batu, semua jadi kenal berbagai jenis batu, bagus. jadi kita tak mudah di tipu mengenai batu. tapi, mengapa hobi batu harus sama ?
Kembali ke jaman Batu
Kita kembali ke jaman batu, bedanya jaman batu kali ini bukan karena tak ada besi atau tembaga, tapi karena banyak sekali pegandrung batu tidak tahu kenapa sekarang banyak batu bermunculan, yang dagang di mana-mana, yang beli tak kenal usia. harganya berpariatif,mulai seharga sebungkus rokok sampai ada batu seharga satu buah mobil mewah.
Mengambil hikmah
Ada hikmah yang bisa kita petik, tren di Negara kita cuma sesaat dan sisanya dilupakan, kita mudah lupa. lupa pada hal hal yang dulu pernah berulang dan merugikan, kini kita lakoni lagi dan rugi lagi. pernah ingat masa masa anthurium jadi pohon keramat, yang harganya lumayan mahal, bawa hoki lah, pohon keren lah, bahkan tak sedikit pohon anthurium yang harganya di tentukan dari jumlah daunnya, namun sekarang ? maukah anda membeli pohon anthurium seharga satu juta rupiah ? atau adakah yang akan membeli pohon anthurium anda seharga satu juta rupiah ? ora ene.
Begitu juga batu, saat semua mencari batu, ada batu batu yang sebetulnya murah, dan suatu hari nanti akan terlihat banyak dipasaran, kini tertahan dan mahal. ada momen momen dan pemain belakang yang sengaja mengangkat tren batu ke pasaran. saat semuanya ke titik jenuh, batu yang sekian mahal menjadi sekian murahnya.
mari kita mengambil hikmah dari setiap peristiwa yang tak lazim di sekitar kita
hihihihi.
Comments
Post a Comment