Posts

Showing posts from September, 2012

Kejenuhan Teknologi

     Luar biasa memang, dulu saat masih kelas 1 smp ingin sekali memegang sebuah telepon genggam, ya, hanya menggengam,sekedar mengetahui bagaimana huruf-huruf dapat ditulis disebuah alat komunikasi super canggih itu.     beberapa tahun sebelumnya, saudara ada yang memiliki pager, dan itupun saya hanya bisa melihat saja, belum pernah menyentuhnya, takut rusak :( , kini, seiring berjalannya waktu teknologi seperti berlari jauh mendahului, telepon genggam berubah dari waktu ke waktu, telepon genggam dengan nada monoponik berlayar monokrom digantikan dengan poliponik berayar warna, dan seperti itu terus susul menyusul, yang semuala hanya sebagai alat komunikasi, kini telepon genggam seperti sebuah toserba, radio, tv, penyetel video, musik, gps, kompas, hingga membaca buku pun bisa kita lakukan di alat komunikasi dalam genggaman ini.    Kita dipaksa untuk membeli telepon genggam terbaru oleh para pembuat telepon genggam, iklam yang memojokkan, memaksa kita meninggakan produk-prod

Perhatian?

Perhatian? apa sebetulnya perhatian itu?, mungkin saya kurang cerdas dalam memahami arti perhatian, apa perhatian kita mesti selalu ada, selalu bicara, selalu mendengar? apa perhatian berarti juga selalu bersama? ataukah perhatian memiliki arti yang lebih luas, perhatian bisa jadi saling menjaga diri sendiri, saling menjaga perasaan, saling menjaga kepercayaan, walaupun kita tak selalu ada, tak mesti bicara, juga tak memiliki kesempatan untuk bersama sepanjang waktu, ataupun sesaat. apakah perhatian hanya sebatas kata-kata ringan sepanjang saat? apakah perhatian selalu mengirim pesan setiap saat, oh, apakah itu perhatian? ajari saya makna sebuah perhatian. apakah cinta mesti berbarengan dengan perhatian, ya itu pasti menurutku tapi perhatian semacam apa yang selalu mengiringi cinta? Aku masih buta.  

Kematian

    Bila Izrail datang memanggil, jasad terbujur di pembaringan.      Kematian, apakah itu kematian? jika manusia akan mati, seperti apa rasa kematian itu?kematian tidak seperti pernikahan, kita masih bisa menanyakan apa dan rasanya pernikahan pada orang yang telah menikah, tapi kita tak bisa menanyakan apa dan rasanya kematian pada orang yang telah mati.     Saya percaya akan ada kehidupan setelah kematian, tapi bagaimana rasanya kematian?, saya sering mendengar kematian itu sakit, bahkan lebih sakit daripada ditusuk dengan banyak pedang. kematian adalah keniscayaan, bagaimana pun seseorang pastilah ia akan merasakan kematian, cepat atau lambat saya pasti akan merasakan bagaimana rasanya kematian.    Manusia-manusia yang masih bisa menahan rasa sakit adalah manusia yang masih bisa hidup, tapi bagi orang yang tak kuat menahan rasa sakit ia akan meninggal, ya mungkin kematian adalah rasa sakit yang tak tertahankan. kematian adalah sakit di atas sakit, kematian adalah pintu menuj

Mati Lampu

Image
Pelita     Sejak kemarin sudah dua kali mati lampu, maksudnya padam listrik. pemadaman listrik terjadi bergilir, tidak selama 24 jam, hari ini lokal listrik rumah saya mendapat giliran padam dari sore hingga malam.    Dunia selalu terbalik, sedih senang, siang malam. dan perasaan pun selalu terbalik, kita tak menyadari nikmatnya sehat kalau belum pernah merasakan sakit. kita tak pernah tahu apa itu siang, jika kita hidup selalu malam.     Tapi apakah kita tak pernah tahu indahnya terang, jika kita tak pernah merasakan gelap. untuk mati lampu, saya lebih menikmati mati lampu ketimbang terang benderang, ada suasana hening, ada suasana sunyi, ada suasana saat sinar tak terlalu menggangu mata, ya indahnya mati lampu, indahnya padam listrik.     Dahulu, saat kecil dulu, saya seringkali bersama teman, membuat rangka kotak dari bambu kemudian dilapisi kertas, di tengahnya saya letakkan lilin, saat mati lampu malam hari, saya bersama teman berkeliling di jalanan sambil membawa l

Kaca Mata

Kaca Mata, Hampir tujuh tahun kukenakan kaca mata, benda dengan lensa cekung berbingkai besi, dengan dua tangan yang selalu mencengkeram telingaku agar ia tak jatuh. Entah mengapa sampai bisa kukenakan kaca mata. tak terbesit takdir kalau Aku menggunakannya. Oh, Indah sekali hidup tanpa kacamata, Indah sekali memiliki mata jelita normal tanpa ada sesuatu menghalangi pandangan. tanpa lupa dimana tadi kuletakkan kaca mata. selalu berulang, kerap kali saat bangun tidur kulupa di mana kuletakkan kaca mata. Dunia berbayang, menjadi kaca berembun. menggantinya jika pecah jatuh terinjak, terduduki. ya itulah kacamata. bagaikan asteroid yang memisakan sisi lain mata dengan dunia sekitar. kita tak tahu apa itu sehat sebelum kita sakit. tiada satu pun nikmat Allah yang patut saya Ingkari.

Saat

Saat ini, masih Ku tak pandai merangkai kata mesra Ku tak pandai membawa loka elok Ku tak pandai mengajak ke tempat-tempat biasa orang terajak

Cinta bukan sekedar kata.

Cinta bukan sekedar kata, Cinta hanyalah misteri, seperti yang dewa ungkapkan dalam sebuah lirik syairnya. karena misterinya cinta belum tentu orang yang mencinta mengerti apa itu cinta, memahami apa itu cinta, bahkan merasakan apa itu cinta, banyak dari kita mengatakan cinta, tapi apa itu cinta, cinta itu apa? apakah cinta hanyalah sebuah perasaan suka, apakah cinta bungan yang terputus, apakah cinta komunikasi mesra, apakah cinta itu membutakan, apakah cinta itu? cinta itu apa?. Cinta itu tak bisa dinilai, karena cinta bukanlah objek, begitu kata mario teguh dalam puisi cintanya yang terkenal. Mario teguh pun masih berusaha mendefinisikan cinta. mencoba memasuki artinya dan pada akhirnya Ia berkesimpulan cinta tak dapat dinilai, karena dalamnya makna cinta sampai seorang Ahli bahasa sekelas mario tegus berkesimpulan cinta tak dapat dinilai. Lantas, karena cinta tak ternilai, apakah kita bisa membaca cinta lewat kata, lewat ungkapan, lewat perasaan, lewat gerakan, jika tidak, b

berbeda bukan berarti tak dapat mencinta

    Kedamaian lahir dari perbedaan.     Tapi sikap melihat yang berbeda dengan kekeruhan hati membuat kedamaian tak kunjung lahir, kita ingin di ikuti, kita ingin menjadi serigala yang siap memangsa kambing-kambing, kita ingin orang lain menjadi apa yang kita inginkan, ya kita lebih mengutamakan persamaan, darah dan daerah. lain dengan agama, Agama memerintahkan kita untuk mencapai kesamaan dalam satu hal, keyakinan dan tata cara ibadah.    Namun, seringkali perbedaan dalam Agama membawa kehancuran, malapetaka, kesedihan dan kekacauan, ya sekali lagi manusia ingin semuanya sama, tanpa mengindahkan hati tanpa mengindahkan perasaan.walaupun kita diperintah untuk sama dalam keyakinan dan ibadah, bukan berarti perbedaan tidak membawa kedamaian.    Tidak hanya Islam-Kristen-Yahudi yang kerap bersilisih karena perbedaan, hindu-buddha juga mengalami nasib yang sama, tanah Jawa telah banyak menyerap darah-darah hasil kedengkian pada perbedaan, syiwa dan wisnu kerap yang tak memahami aga

Andai andai untuk Jakarta

   Hari ini kuliah yang membosankan libur.. alasannya sederhana, hari ini jokowi-ahok serta rivalnya foke bertarung mati-matian mendapatkan suara terbanyak, siapa yang terpilih? hmm, yang terjadi terjadilah.    Sekedar pepesan kosong, berangkat kuliah dua puluh dua hari setiap bulan, menempuh jarak Tangerang-Jakarta, memakan waktu dari 05.30 sampai 06.45 menjadi harapan baru saat terpilihnya gubernur baru dengan segudang program kerja yang diantaranya meluruhkan kemacetan.   22 hari dalam sebulan, Melewati lebih dari 10 lampu merah, empat titik kemacetan, rasanya tetap akan seperti itu siapa pun gubernur yang akan terpilih nanti, hanya membawa tulang ikan. Karena rasa-rasanya setelah lebaran kemarin, waktu tempuh Jakarta-Tangerang semakin lama, bukan karena jalan nya yang memanjang, tapi karena kendaraan yang makin membludak.   Benar kata seseorang, satu hal yang bisa menuntaskan kemacetan Jakarta, dengan satu hal ini  jalanan Jakarta akan lengang, beb

Pompa Air Manual (Pompa Genjot)

    Kini tak ada lagi pompa genjot dari besi yang setia menyapa setiap pagi. dalam satu rukun warga pompa besi tua buatan china itulah satu satunya yang belum lama ini masih bertahan, tapi tetap saja perubahan membuatnya tak mampu bertahan.    Walau berkarat namun terawat, walau terlihat sudah uzur tapi air yang mampu ia pompa begitu jernih dan banyak. tak seperti jet-pump yang airnya kuning dan sedikit, entah mengapa pompa tua yang kini tiada lagi itu tetap saja mengeluarkan banyak air, padahal tak jauh dari pipa pompa genjot ini tertancap, tertancap juga sebuah pipa dengan mesin berlistrik sebagai penarik airnya. Air yang keluar dari mesin air itu berwarna kekuningan.    Setiap pagi sebelum subuh, saat ada orang menggenjot pompa untuk mengambil air timbul suara gesekan tuas, baut dan sumbu pompa yang terdengar begitu merdu disusul suara air jernih berhamburan jatuh dari pralon pompa ke dalam ember. Beda dengan suara mesin jet pump yang rambatan suaranya membuat bising telinga se

Bulan berakhiran -ber tak juga turun hujan

         Jakarta, wuih makin panas.... sampai tanggal 12 di bulan september ini, jakarta baru terguyur hujan satu kali, itupun tak sampai dua jam. selebihnya sang matari kembali jaya karena tak ada jua turun mendung, padahal dulu sering dengar orang tua bilang setiap bulan yang berakhiran -ber maka bulan itulah waktu seringnya hujan, mulai dari septem-ber sampai desem-ber, memang di buku-buku sekolah waktu masih saya makan bangku sekolah dasar, bulan yang berakhiran -ber termasuk ke dalam bulan musim penghujan, tapi sekarang hujan masih juga tak ada tanda-tandanya ingin turun lagi.       Cisadane mulai kering, saluran mookervart mulai sekarat, rumput pinggir jalan coklat mengering, sedang jalan-jalan di jakarta sehabis lebaran rasanya tambah macetnya, pohon-pohon angsana ditebangi setengahnya, persiapan sebelum datang musim angin bulan hujan-hujanan. semua berharap hujan segera turun, mungkin juga Mas Fauzi bowo menunggu turunnya hujan kali ini, kali-kali bisa dijadikan modal kampan

Hidup Itu Segitiga

    Hidup itu segitiga, berkerucut semakin tinggi semakin sedikit, segitiga? ya segitiga dengan bagian runcing menghadap atas, semakin kebawah semakin melebar, itulah hidup... semakin tua semakin dikit usia, semakin dekat ke atas, semakin dekat dengan masa masa kritis dalam keruncingan.     Hidup itu segitiga, dalam hal harta semakin tinggi kedudukan, semakin banyak harta, semakin sedikit orang itu, tak mungkin direktur lebih banyak dari karyawan, tak mungkin orang kaya lebih banyak dari orang miskin, hidup itu segitiga, dan segitiga adalah bangun terkokoh sepanjang masa. hidup itu segitiga segalanya berujung pada satu sudut teratas, itulah segitiga, segala sesuatu apapun itu, harta, jabatan, ketampanan, keturunan, semuanya berasal dari satu sudut teratas, dan kita semua tahu di atas sudut teratas bukanlah one eye seing, bukanlah mata satu dalam uang satu dolar, ada yang lebih tinggi dari yang tinggi ada yang teratas dari yang di atas, ialah Tuhan, Ialah Allah-ku, Allah-mu, Allah ki

Beda Penjajah Belanda Beda Orang Indonesia.

    Miris kalau lihat jalan-jalan yang saya lalui, padahal belum lama dibuat, tapi sudah banyak retak dan berlubang, entah bagaimana sebabnya, tapi menurut saya telah menjadi pemandangan umum di kebanyakan  jalanan di negeri ini, kecuali jalan Tol mungkin.     Jika membandingkan  dengan bangunan, stasiun maupun tempat tempat lainnya yang dibuat saat jaman penjajahan Belanda dahulu, masih banyak yang berdiri kokoh, seperti Istana merdeka, Istana Bogor, Lawang Sewu, Museum fatahillah di kota tua jakarta dan masih banyak lagi. bangunan ini dibuat dengan bahan-bahan berkualitas dengan takaran semen, batu dan pasir yang tepat tak dikurang-kurangi, seandainya pembuatan jalan pada jaman itu telah dikenal metode beton, mungkin sampai saat ini kita tak perlu lagi membongkar - bongkar jalan yang ada.    Tapi yang saya lihat di jalan-jalan, baru saja beberapa bulan sudah berlubang, bahkan hancur, apakah kita miskin bahan-bahan karena sudah terpakai oleh belanda untuk membangun dahulu kala?,