Bingkai Kehidupan

Sepuluh menit lalu, seorang lelaki bertubuh atletis berkaus putih dengan celana biru dengan sepatu kets lewat depan rumah, mungkin denger nada triplet yang sedang saya mainkan, si lelaki melongok ke dalam... 'Sorry, U want samsung galaxy...' Katanya tanpa basa basi sambil megang hp samsung. Aih aih, ada orang nyasar.. Pikir saya.. Saya persilahkan masuk, setelah ngobrol sebentar, ternyata seorang backpacker oh..butuh uang, kepingin jual samsung galaxy, sama Iphone 4s, tapi sayang iphonenya bukan original..hihi, ia menawarkan dibawah standar, tapi saya ngga pingin. Ternyata dia orang korsel.. Saya bilang, 'sampean salah mau jual barang di sini, selain bahasa inggris sampean yang banyak kecampur body language di tambah di sini banyak yang pakai bahasa jawa hehe' Coba jual di toko bagus aja hehe.. Ada tamu dari korea.. Hihi, aneh saja. Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Bekerja dalam cahaya terbatas Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

Sampai institusi bisnis pun... Kelakuannya serba mendadak.. Selamat untuk Bukopin KCP tangcity.. Kalau acara lagi undang lagi buat ballonnya ya hihi Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

   Saat saya sedang twisting balloon (seni melipat balon), tiba-tiba seorang anak kecil bermata sipit dengan warna kulit oriental datang mendekati saya .. lalu ujarnya :    "How can I get that blue one?" aksennya fasih ..     Rata-rata anak-anak yang ingin balon bicaranya pakai bahasa asing, umumnya inggris. orang tuanya pun demikian, bicara pakai bahasa inggris, padahal saya tahu mereka Indonesia, atau mungkin warga peranakan. ada juga yang pakai bahasa mandarin (kayaknya ndak bisa inggris juga indonesia) dan saya hanya manggut-manggut ndak faham kalau si orang pakai bahasa cing cong cing itu.    Sejujurnya saya lebih senang berbahasa Indonesia kalau bicara dengan orang setanah air, saya lebih cinta tanah -seberang jalan- sendiri, bahasa sendiri. tapi ini semua tuntutan. dituntut berbahasa asing dengan anak-anak imut yang pipinya kemerahan.     Saya sering menerawang ke masa-masa sekolah dulu, saya benci pelajaran bahasa asing hingga kelas 2 menengah atas, pelajara

Rumah sakit Qadr kabupaten Tangerang, rumah sakit tersejuk yang pernah saya kunjungi, tadi saat besuk saudara, saya mendapati dua spesies kembang sepatu dari genus yang sama. :)

   Kalau ada istilah happy sunday,saya lebih senang istilah jum'ah mubarokah... karena kalau happy sunday disaat orang lain libur bekerja di hari minggu, saya sebaliknya. kecuali nanti sudah jadi bos...hihi, hari apapun memang sama, tapi momennya berbeda. semua orang boleh lupa hari dan tanggal, tapi mereka akan kesulitan melupakan momen/kejadian/kenangan yang terjadi di hari dan tanggal tertentu..yups. hari ini jum'at, hari jum'at sendiri adalah momen umat Islam berkumpul di masjid,  hari raya mingguan. juga dianjurkan baca surat al-kahfi, Jum'ah Mubarokah :D

jiwa seorang mendamba, dan sampai ke ufuk timur mata tetap memandangi Tetapi tidak hilang harapan harapan selama tiga belas tahun Menjadi orang merdeka di tanah sendiri,

   Tiga hari ini ruas jalan daan mogot arah barat selalu saja macet mulai dari lampu merah cengkareng sampai jalan layang pesing ditambah panas dan kondisi jalan yang berdebu = klop.    Penyebabnya satu : ada satu mobil pickup memakan setengah jalan, ternyata sengaja.. agar setiap mobil yang melintas berjalan lambat. mobil pick up ini berisi spanduk spanduk dengan tulisan milik pendemo "tolak upah murah, hapuskan sistem kontrak, hapuskan outsourcing ". para pendemo yang jumlahnya kurang dari 30 orang ini menggunakan kaus merah dengan tulisan "korban PHK", saya faham sekali perasaan mereka yang baru saja kehilangan pekerjaan, tapi kenapa mesti membuat macet. sudah sedang susah malah jadi buat susah orang lain. bagaimana kalau ada ambulan juga mobil damkar yang butuh buru buru sampai lokasi sedang jalan sengaja dibuat macet.    Juga hapuskan outsourcing tidak mungkin dilakukan dan jik mungkinpun akan sulit sekali, karena outsourcing (pihak ketiga) itu menolong pe

Pagi pagi udah guntingin kertas warna warni... life's colorful :)

   Saya senang besok pembukaan festival cisadane , festival tahunan di bantaran sungai cisadane (tempat yang takkan bisa saya lupa karena keindahannya ), tapi sebelum senang itu bertambah banyak, ia sudah berubah jadi kekecewaan kurang dari satu jam. besok bukan hari pembukaan tapi hari penutupan, saya sungguh menyesal. padahal reklamenya sering saya lewati tapi karena sudah dengar kabar sesat sebelumnya kalau pembukaannya tanggal enam belas (besok) saya merasa tidak perlu baca reklame lagi. padahal besok acara penutupan :(    Saya belum sempat satu hari pun datang di festival t ahun ini . ada satu acara yang begitu saya tunggu, di festival tahun lalu saya hanya bisa menyaksikan setengah cerita, saya merasa sedih karena harus menunggu satu tahun lagi untuk bisa lihat acara ini = w ayang golek.     Tahun kemarin saat panglima berhasil menyatukan prajurit dari berbagai penjuru dunia, mata saya ngantuk bukan main, maklum wayang golek dari jam delapan sampai pukul tiga pagi, dan sa

Plagiat punyanya chitato : Life's never flat

  Tadi saat masuk masjid saya lihat barisan pertama banyak yang kosong, barisan kedua ada beberapa, barisan ketiga masih ada sela sela untuk di isi. barisan ke empat sisa satu jarak kosong untuk diduduki dan makin ke belakang makin penuh, makin penuh dan di pintu pintu masjid mesti longok sana longok sini mencari tempat yang bisa di isi. bisa juga isi barisan depan tapi mesti banyak orang yang dilewati, permisi tepuk pundak belakang minta maaf mau lewat..    Kenapa tidak berurutan?, saat masuk langsung duduk dibarisan depan, setelah penuh baru barisan berikutnya. apa mau cepat mudah pulang selesai salam dengan duduk di dekat pintu, atau malu pada Tuhan...

    Delapan hari lalu kita memperingati Hari Bumi, sebuah hari yang mengingatkatkan kita untuk rehat sejanak, merenung apa sumbangsih kita selama ini pada lingkungan?, mungkin kita selama ini sibuk dengan rutinitas keseharian, saya sendiri merasakan semakin hari semakin saja tetumbuhan, pepohonan rindang makin jarang karena ditebang, terlebih tinggal di kota urban, ada lahan sedikit saja lahan kosong  lebih baik dibuat kontrakan daripada di tanami pepohonan. awalnya setiap rumah memiki pohon, kini pohon dilokalisasi di taman kota.    Pohon menghasilkan Udara segar, akarnya mengikat air, rindangnya mengundang kicau burung, pohon adalah sebuah lambang kehidupan, sampai sampai di surga pun banyak pepohonan. kita tak bisa lepas dari pohon, dan kita akan terus merindukannya . Beras Tumpah (Dieffenbachia)    Bagaiman jika tak punya lahan untuk menanam pohon?   Ada banyak program yang dilakukan pemerintah dan swasta, pemerintah menggebrak program one person one tree, ada juga radi

  Kemarin lihat sejumlah oknum mahasiswa (masih pantaskah memakai maha?) berdemo agar bbm tak mesti naik, sayangnya dalam demonya mereka lupa alasan mereka "tuntutan penurunan harga", alih alih banyak hal hal melenceng dari keinginan awal mereka, saya lihat satu scene yang menayangkan seorang oknum yang katanya mahasiswa menendang nendang bak sampah sebuah pom bensin, sampahnya keluar berhamburan. ada juga yang mencabut rambu lalu lintas, mematahkan dahan dahan pohon, membakar ban di tengah jalan, merusak jendela, dan sebagainya... ini baru demo , bagaimana jika diajak berperang?    

   Dahulu, di jalan saya sering lihat lelaki berjalan pakai celana jins yang sobek di bagian lututnya, kadang sobekannya kecil kadang juga lebar, bahkan di bagian paha depan pun juga ada yang robek robek, saya suka berpikir lelaki itu preman atau orang slank-e-an yang sengaja merobek celananya sendiri supaya tampil beda, be different n' you'll be famous".    Men-cap, justifikasi, labelling, kata kata itu membuat seseorang terkungkup dalam ke-sok-tahu-an dan ke-se-akan-an ia paling benar, saat itu saya terlalu awal melabel dalam hati, orang yang pakai celana sobek sebagai orang slengean, karena sekarang saya baru sadar dua celana jins saya yang berbahan denim mulai sobek di bagian lututnya.... 

Hari ini bukan kemarin Kemarin bukan lusa Sedangkan esok? Sent from my AXIS Worry Free BlackBerry® smartphone

kisah nyata...   Satu keluarga besar tengah berkumpul makan, lesehan.   Hidangannnya ada sup dan makanan lainnya   Budaya setempat tidak menganggap menguyup (menyeruput) kuah sup dari mangkuk sebagai bentuk ketidaksopanan. mereka makan tidak menggunakan sendok jadi ada beberapa mangkuk kecil air untuk mencuci tangan.    Kakek  : masakan nya enak yaa..      Yang lainny sudah selesai makan dan mencuci tangan merek di mangkuk kecil lalu mengelapnya dengan serbet. hanya si kakek yang masih belum selesai makan. ia pun lantas menyeruput sebuah mangkuk.      kakek : makanannya enak, tapi kok kuah supnya hambar ya...          Yang lainnya : masa sih kek, ngga ah, bumbu supnya udah pas kok...      kakek : tapi ini sup kakek hambar, coba deh cobain....        Yang lainnya : walaahhh kek kek, itu mangkuk air bekas cuci tangan saya..    

Work in the silence

    Hari ini cukup melelahkan, jika orang bilang santai pangkal terseok-seok, terburu dikejar waktu, maka ada pekerjaan yang walau dikerjakan tak santai tetap saja terseok-seok, balapan dengan waktu.     Janur kuning (warna kemuliaan dan kemewahan dalam adat melayu), penanda jika ada seseorang yang mengadakan pesta pernikahan. yaps, si janur inilah yang membuat saya dan kawan  seperti dikejar waktu. Jika saja ada daun kelapa sintetis yang tak layu atau berubah warna dalam seminggu, maka pembuat janur bisa dengan tenang membut janur dari jauh hari, tapi sayangnya belum ada. Janur kuning akan lebih efektif dibuat satu hari sebelum acara pesta. agar tampak segar juga kokoh. tapi masalahnya jika ada beberapa pesta pernikahan dalam hari yang sama?, dan tak banyak (tak mau belajar juga gak terlalu penting mungkin) yang  bisa mengayam, menancap dan mengtur pol daun kelapa pada batang pisang, berujung pada kawan dan saya menyisihkan 20 Jam untuk membuat janur .. sebuah pengalaman menarik, s

    Saya dapat pepatah   jawa dari ibu   penjual jamu, beliau   juga yang mengajarkan saya banyak kata dalam bahasa jawa (kromo), sore ini saat ia mampir, sambil minum jamu racika nnya, ia pun memberi sebuah pepatah :           "Witing tresno jalaran soko kulino",     Mudah mudahan tulisannya ndak salah , D a lam Indonesianya kurang lebih   "cinta datang karena terbiasa". Saya tertegun setelah tahu maknanya.      5 kata ini telah memberi saya banyak jawaban : terbiasa. cinta tumbuh karena terbiasa, terbiasa bertemu, bersapa, bersama, ya terbiasa bersama, film-film pun demikian, ketika ada dua orang bermusuhan biasanya   setelah melewati perjalanan panjang bersama, pada akhirnya mereka menjadi akrab sekali.     Maka kita tak bisa menyalahkan apapun, jika seorang yang kita cinta, pada akhirnya pergi, karena kurangnya sebuah kebersamaan, kurangnya pertemuan, sampai akhirnya perhatiannya jatuh pada seorang yang lebih sering bersamanya (kita tak

Angin berhembus ke Laut pagi kembali lagi   . 

   9 bulan lalu    File berformat .pdf menumpuk dalam komputer. jadi kalau ingin baca mesti duduk manis di depan komputer. sayangnya hp saya tak mendukung format .pdf, kalau saja punya hp yang dukung format pdf, baca buku bisa lebih mudah.    Sekarang    Hp saya dipenuhi file berformat .pdf, juga .epub, tapi baca buku di layar kecil membuat mata cepat lelah, belum lagi paparan sinar dari layar hape.. hehe, alasan. sepertinya baca buku lebih cocok di ebook reader dengan layar E ink yang sudah dimodifikasi ramah mata.    Kadang kita berkeinginan memiliki sesuatu, lalu menyebutkan pada diri sendiri sederet alasan pendukung agar bisa memiliki, seperti saya yang lakukan "jika saya sudah punya hp yang mendukung format .pdf saya akan lebih banyak membaca, tapi sayangya kita sering lupa pada alasan awal kita memiliki sesuatu.    Ada seorang ibu yang berasalan pada dirinya sendiri untuk membeli blender, ia yakin setelah punya blender, ia akan lebih rajin buat jus buah untuk kel

   Sore tadi habis kumpul bareng koko cici dari Serang dan Tangerang. acara dari awal sampai akhir makan, tau apa yang dimakan? b2, bukan!, sayur bakut, oh no . . those're forbidden for Muslim,   tapi semur jengkol hihi..., merakyat.. meng-in-do-nesia, atau lebih tepatnya down-branding, perkumpulan tidak mesti prasmanan pakai makanan yang sudah mainstream. atau makanan yang tidak biasa dimakan, tapi dari sini yang bisa dinilai adalah kebersamaan dalam sebuah kesepakatan rasa. kalau dicoba di sebuah pesta pernikahan makanan yang disediakan seperti semur jengkol (sayangnya seakan tidak berkelas), sayur asem dengan ikan teri plus sambal, dipastiin lebih cepet abis, tapi forget it . . .   Peranakan Tionghoa di Indonesia kebanyakan punya ikatan silaturahmi yang kuat dan solid,  baik haka, singkek ataupun hokian, semuanya punya keluarga besar masing-masing, merasa satu buyut juga jauh dari negara leluhur membuat peranakan bertahan dengan saling bantu satu sama lain. ini juga berlaku

    Tau keset?, ya, yang biasa ada di depan pintu, nama lainnya koset mungkin ya?, juga umumnya ada tulisan welcome di atasnya.. Atau lebih gampangnya lagi, benda segi empat yang ada didepan pintu buat ngelap telapak kaki, juga alas kaki.     Kalau roti keset?, hihi seperti foto dibawah ini, umumnya selesai dipanggang bagian roti yang menempel dengan cetakan akan berwarna kecoklatan, kalau tidak di potong maka warna roti jadi tidak menarik, nilai jualnya turun, dipotong deh yang warna cokelatnya, tau ngga? Potongannya juga tetep roti dan bisa dibeli mahasiwa berkantung kering kerontang dengan cuma Rp 3.000/kg, buanyak banget.. Dah kayak orang eropah..sarapannya pakai roti, sayang kejunya mahal, coba aja ada keju yang murah meriah…. a a a a a

   Setelah pengumuman UN 2013 keluar, saya tanyakan nilai adik saya yang baru saja lulus smp, dalam jawabnya ada keluhan, karena rata rata nilainya 7, sedang teman-temannya yang curang karena dapat bocoran nilainya lebih besar. saya katakan kalau nilai tujuh tidak bisa dibilang kecil, terlebih datang dari sebuah kejujuran dan kerja keras, dibanding nilai besar dari hasil curang.     "Jujur adalah sebuah kesalahan di dalam masyarakat yang korup. Ironisnya, penyakit ini menyebar pula ke dunia pendidikan, dunia yang idealnya untuk membentuk integritas anak-anak muda Indonesia (dw indonesia).      

Tumbuh subur dalam himpitan tembok.

Foto di ambil di Perempatan fatmawati jaksel pukul 00.04 dini hari,  ada dua anak kecil mengemis di samping sebuah taksi...

Padahal sudah Juni, kok masih juga sering turun hujan ya?, hmm.. Mungkin karena negara kita Tropis juga banyak hutan jadi ada saja uap air yang dibawa bawa awan. Tapi kenapa mesti negara kita tropis dan banyak hutan?, jawabnya anak sd juga tau, karena negara kita ada di garis khatulistiwa, tapi kenapa negara kita mesti ada di garis khatulistiwa ya? Kenapa ngga jepang saja atau Rusia saja yang ada di garis katulistiwa dan tukeran negara kita yang ada di daerah subtropis. sampai pada hal hal : Kenapa ya pohon jeruk berbuah jeruk, kenapa tidak berbuah mangga, ... Karena DNA jeruk punya kromosom jeruk bukan mangga, tapi kenapa harus kromosom jeruk yang ada pada DNA jeruk? Kadang kalau jenuh, tak tahu apa yang mesti dikerjakan, saya panaskan mesin motor.. Tak lama kemudian memarkirnya di parkiran rumah sakit. Berjalan di sepanjang lorong.. Duduk di deretan bangku, melihat orang orang berlalu lalang, memerhatikan hilir mudik pasien di ruang UGD, linang air mata, hiruk pikuk pengurusan ad