Tadi di kelas kami membahas mata kuliah teologi, bab Cinta pada Tuhan. Sebelum masuk lebih jauh dalam pelajaran, pak Dosen meminta pendapat mengenai hakikat cinta, hihihi ada ada saja. Banyak sekali yang mengangkat tangan, terakhir saya mencoba berpendapat, tangan kanan saya angkat : 'Ya cakra, silahkan' Sambut Pak Dosen.. 'Makna cinta akan berbeda bagi tiap insan, hmm...cinta itu menjaga yang dicinta dengan sepenuh hati, tak merusak perasaan atau kehormatannya, juga indah, jika tidak indah bukan cinta, jika ada tangis, sedih, lunta bisa jadi cinta, karena dalam tangis, sedih, lunta, geram, sampai kangen pun memiliki esensi cinta di dalamnya' Dalam hati saya bertanya, 'apa cinta harus memiliki?' Bagaimana bisa menjaga kalau memiliki pun tidak, sedang Tuhan, bagaimana dapat mencintainya kalau kita tak pernah memiliki-Nya?, sederhana, kita telah menjadi milik-Nya, tanpa memilikiNya kita sudah miliknya. Tapi apa kita bisa memiliki yang bukan m